TopCareerID

Ini Kendala yang Akan Kamu Temui Saat Kerja Jadi Editor Buku

Topcareer.id – Jadi orang pertama yang membaca buku dari penulis sebelum terbit, seorang editor buku tentu punya peran yang penting. Namun dalam proses kerjanya, ia juga mengalami kendala yang bisa datang kapan saja.

Kelly Jensen, seorang editor buku menceritakan kendala apa yang ia hadapi dalam pekerjaannya.

“Meskipun menjadi seorang editor buku bisa terdengar glamour, seperti yang terlihat dari deskripsi sehari-hari yang khas, ia hadir dengan tantangan dan aspeknya sendiri yang jauh kurang mengasyikkan,” kata Kelly dalam laman Book Riot.

Baca juga: Gaji Kecil Tapi Pekerjaan Terlalu Banyak. Apa yang Harus Dilakukan?

Menurut Kelly, pekerjaan editor buku biasa tidak membayar tinggi dan kisaran gaji bisa lebar. Payscale mengutip USD51.349 setahun atau Rp Rp 724.688.437 sebagai rata-rata gaji editor buku di Amerika Serikat. (Di Indonesia, gaji editor buku sekitar Rp 4 jutaan per bulan untuk fresh graduate-ed.)

Editor buku yang mendapatkan gaji lebih tinggi itu akan berdasar dari lokasi geografis, pengalaman bertahun-tahun, atau jabatan, serta mereka yang baru memulai di lapangan.

“Karena sebagian besar pekerjaan editor buku terletak di pusat penerbitan Amerika — New York City — upah rata-rata untuk pekerjaan sebagai editor buku sangat sedikit.”

Baca juga: Pekerjaan Ini Keren, Unik, Asyik dan Bergaji Tinggi. Berminat?

Ia menambahkan, mengedit buku juga merupakan pekerjaan yang sulit didapat. Jumlah pekerjaan melebihi jumlah mereka yang tertarik menembus penerbitan, meskipun hal itu menyisakan peluang bagi mereka yang mencari pekerjaan lepas atau yang tertarik untuk membangun bisnis penyuntingan buku lepas mereka sendiri.

Ada juga tantangan lain

“Amazon dan self publishing adalah gangguan besar dalam lapangan dan kami belum benar-benar pulih atau menemukan kaki kami di lanskap baru. Penerbit berjuang untuk bersaing dan tidak dapat membayar lebih dari uang, tetapi di sisi lain banyak penulis indie tidak ingin (atau tidak) berinvestasi dalam penyuntingan profesional,” jelasnya.

Editor terperangkap di tengah, kata dia, dengan kedua belah pihak mengharapkan editor untuk melakukan pengeditan penuh (yang bisa memakan waktu 50-60 jam) untuk beberapa ratus dolar.

“Untuk bidang yang sangat terspesialisasi dan berpendidikan, hal itu mengecewakan, “kata seorang editor lepas.

Baca juga: Yuk, Tiru Kebiasaan Orang Sukses Habiskan Waktu Usai Bekerja

Seorang editor pendidikan mencatat, di pekerjaan sebelumnya, [manajemen] tidak dapat melakukan perubahan apa pun, termasuk membawa penulis yang beragam, dan posisi yang dirampingkan dengan semakin banyak pekerjaan admin yang ditumpuk di bahu yang semakin sedikit.

“Bayarannya benar-benar tidak berkelanjutan untuk industri pesisir dan perkotaan. Penerbitan sangat membutuhkan serikat pekerja, ”kata seorang editor. *

Editor: Ade irwansyah

Exit mobile version