Topcareer.id – Ini fakta yang bikin miris: perempuan di seluruh dunia melakukan pekerjaan yang jauh lebih banyak namun tidak dibayar lebih daripada laki-laki. Yang seharusnya tidak mereka lakukan adalah menyetujui upah yang lebih rendah di tempat kerja, demikian kata Managing Director IMF Kristalina Georgieva.
Georgieva tidak tahu pada awal kariernya dulu selama era Soviet dia bisa menawar kondisi yang lebih baik. Ungkapnya saat menceritakan pengalamannya.
Dia menegaskan pada wanita di seluruh dunia, “Jangan mau digaji lebih rendah dari rekan kerja pria, selamanya!”
Baca juga: Kota Ramah Pengusaha Perempuan, Ada Jakarta?
Dana Moneter Internasional (IMF) merilis laporan pada hari Selasa (15/10/2019) “bahwa pekerjaan yang tidak dibayar memegang peranan penting dari kegiatan ekonomi namun tidak terukur dan ditanggung secara tidak proporsional oleh para perempuan.”
Dikutip dari Afp.com, Rabu (16/10/2019), faktanya, dalam laporan tersebut wanita melakukan dua jam lebih banyak pekerjaan yang tidak dibayar daripada pria setiap hari dan bahkan “di negara-negara paling egaliter di dunia, wanita melakukan setidaknya 20 persen lebih banyak pekerjaan yang tidak dibayar daripada pria,” terutama pekerjaan rumah.
Baca juga: Kenapa Tetap Bekerja Punya Arti Penting bagi Perempuan?
Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah tiadk hanya harus berinvestasi dalam infrastruktur, menyediakan air dan listrik dan akses internet, tetapi juga menyediakan layanan seperti pengasuhan anak dan perawatan lansia, serta meningkatkan peluang pendidikan, untuk membantu perempuan “mengganti pekerjaan yang tidak dibayar dengan pekerjaan yang dibayar.”
Di negara-negara yang lebih maju harus “menerapkan kebijakan yang ramah keluarga seperti cuti sebagai orang tua dan kebijakan pajak bagi para pencari nafkah sekunder, meningkatkan efisiensi pasar tenaga kerja, dan mempromosikan pengaturan kerja yang fleksibel bagi wanita.”
Saat ditanya oleh seorang remaja putri bagaimana mencapai kesuksesan profesional, Georgieva menyampaikan pesan, “Kamu harus kompeten dan lebih percaya diri.”
Baca juga: Hak Pekerja Perempuan yang Wajib Kamu Tahu
Lebih lanjut dia juga mengatakan kuota untuk mempekerjakan perempuan di perusahaan swasta bukan solusi yang sempurna “tapi itu pragmatis” karena dapat memberikan jalan yang lebih cepat menuju kesetaraan gender di tempat kerja. Kalau tidak, ini akan memakan waktu “sangat, sangat lama.” *
Editor: Ade Irwansyah