Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 23, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Interview Kerja, Bagaimana Menjawab Alasan Kamu Dipecat?

Ilustrasi menjawab pertanyaan soal "Di mana kamu melihat dirima 5 tahun ke depan?" - interview kerja.Ilustrasi menjawab pertanyaan soal "Di mana kamu melihat dirima 5 tahun ke depan?" - interview kerja. (Dok. Money Crasher)

Topcareer.id – Wawancara kerja pertama setelah kamu dipecat mungkin menakutkan. Kamu mungkin berpikir, siapa yang ingin mempekerjakan seseorang yang baru dipecat dari perusahaan? Dan bagaimana kamu bisa diterima ketika menjelaskannya?

Pertama, jangan panik dan jangan malu. Ingat, setiap hari pasti ada orang yang dipecat. Orang-orang ini terus berjuang mencari pekerjaan dan akhirnya mereka dapat menemukan perusahaan yang mau memperkerjakan mereka walau setelah tahu alasan mengapa mereka dipecat.

Perekrut tentu ingin mengetahui kenapa kamu dipecat. Nah, jangan takut, ya!

Baca juga: Job Interview: Rahasia yang Tak Dikatakan pada Calon Karyawan

Jika kamu menjawab dengan benar dan tepat, kamu akan aman dan syukur-syukur mendapat posisi yang kamu inginkan.

Dilansir dari Topresume.com, Senin (4/11/2019) berikut kiat-kiat ini akan membantu kamu bermanuver dalam menjawab pertanyaan yang menakutkan itu dan membantu kamu mendapatkan pekerjaan baru.

Jujur
Jangan berbohong karena satu kebohongan akan mengarah ke kebohongan lainnya. Dan mungkin suatu saat bahkan saat itu, perekrut mengetahui tentang kebohongan itu, sehingga kamu tidak memiliki peluang untuk diterima pada perusahaan tersebut.

Ingat, perusahaan tidak akan merekrut kandidat yang tidak jujur, karena itu pasti akan mempengaruhi kinerja dan bisa berdampak buruk terhadap perusahaan.

Jadi seburuk apapun itu, katakanlah alasan mengapa kamu dipecat dari perusahaan sebelumnya dengan jujur. Tapi jelaskan secara singkat saja ya! Kamu tidak perlu menjelaskan secara detail tentang mengapa kamu dan bos lama kamu tidak cocok atau bagaimana kesalahan kamu yang merugikan perusahaan.

Baca juga: Apa Makanan yang Tepat Sebelum Interview Kerja?

Jaga emosi
Tahan keinginan kamu untuk menjelek-jelekan atasan kamu sebelumnya, sekalipun kamu merasa kamu benar. Jadi tetaplah mengeluarkan kata-kata positif dan hindari mengatakan sesuatu yang negatif tentang atasan atau perusahaan kamu yang sebelumnya, Itu hanya akan membuat kamu terlihat tidak menyenangkan dan defensif. Berusahalah memulai dan mengakhiri pecakapan dengan kata-kata positif.

Tunjukan bahwa kamu telah belajar
Selalu ada 2 sisi dalam sebuah cerita, bahkan jika kamu merasa sebagai korban dari ketidakadilan perusahaan. Tetaplah bersikap dewasa dan profesional dengan menunjukan bagaimana kamu tumbuh dan tetap semangat dan profesional melalui pengalaman buruk sebelumnya.

Menjawab dengan cara ini, akan menunjukkan bahwa kamu orang yang memiliki kepercayaan diri dan karakter yang kuat. Perekrutan akan senang mendengar bahwa kamu dapat mengubah situasi negatif menjadi aset. Tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Walaupun kamu melakukan kesalahan, yang terpenting adalah kamu mau belajar, mengoreksi diri dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Gunakan pengalaman belajar itu sebagai keuntungan untuk pekerjaan kamu selanjutnya.

Baca juga: Hindari Kesalahan Berpakaian Saat Interview

Latihan
Jika kamu gugup menjawab pertanyaan tentang penghentian atau alasan mengapa kamu dipecat, hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah mempraktikkan apa yang akan kamu katakan. Dipecat adalah pengalaman emosional, dan mungkin perlu latihan untuk membicarakannya secara terbuka dan objektif.

Pikir dan tuliskan alasan yang akan kamu utarakan dan mualilah berlatihlah di depan cermin atau bahkan rekam video diri kamu sendiri dan mintalah seseorang teman untuk membuat simulasi wawancara.

Jangan lupa untuk memperhatikan bahasa tubuh dan tingkat kepercayaan diri kamu, ya. Teruslah berlatih sampai kamu menyukai apa yang kamu lihat dan dengar. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply