Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, March 19, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

9 Kesalahan Umum dalam Time Management

Ilustrasi. Sumber: Engage SellingIlustrasi. Sumber: Engage Selling

Topcareer.id – Waktu terus berjalan tetapi kamu masih mengerjakan tugas yang sama. Sebagian pekerja mungkin sering mengalami hal itu. Terlepas dari upaya terbaik untuk mengatur waktu secara efisien, kamu masih saja merasa sulit untuk mengendalikan keadaan.

Daripada membuat daftar tugas yang tidak ada habisnya, coba luangkan waktu untuk mengidentifikasi akar masalah manajemen waktumu. Mengutip Openviewpartners.com, Kamis (21/11/2019), mari lihat kesalahan umum yang biasa dilakukan dalam mengatur time management kamu.

1.Gagal memprioritaskan
Mengidentifikasi prioritas utama bisa sangat berat jika sebagian besar tugasmu membutuhkan tingkat dedikasi yang sama. Situasi seperti ini tidak bisa dihindari dan harus kamu hadapi.

Pelajari terus cara memprioritaskan untuk mengetahui teknik yang paling efisien. Tools aplikasi seperti Action Priority Matrix atau Google Keep bisa membantu kamu memprioritaskan dan mempertahankan produktivitas.

Baca juga: Studi: Punya Waktu Luang Lebih Bahagia daripada Punya Uang

2. Terlambat memulai hari
Semua upayamu untuk menyelesaikan tugas harian dengan lancar akan gagal jika kamu tidak memulai hari lebih awal. Semua pemimpin paling besar memiliki satu kesamaan. Mereka bangun pagi untuk melakukan tugas bernilai tinggi.

Terlambat memulai hari memicu efek domino. Kamu jadi harus menjadwal ulang sebagian besar tugas.

3. Penjadwalan tugas tidak efektif
Tingkat produktivitas bervariasi bagi setiap orang. Ada yang produktif pagi hari dan ada yang lebih produktif di sore hari. Kenali bagaimana produktivitas dirimu.

Banyak orang masih terjebak dalam time management yang tidak efektif dengan menyelesaikan beberapa tugas yang kurang penting dan berulang.

4. Menunda-nunda
Penundaan mungkin musuh terburukmu. Tidak ada yang lebih merusak konsentrasi dan potensi sejati daripada mencari alasan untuk tidak melakukan pekerjaan nyata. Tidak hanya membuat tumpukan besar tetapi juga membuatmu merasa bersalah karena tidak memulai pekerjaan, terutama jika itu mendesak.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply