Topcareer.id – Untuk berkomunikasi dengan audiens di berbagai negara lewat bahasa, memerlukan penerjemah (translator) atau interpreter. Tak jarang dua-duanya diperlukan. Meski sama-sama penjembatan antar bahasa satu dengan bahasa lainnya, tapi interpreter dan translator memiliki sejumlah perbedaan.
Perbedaan yang terbesar antara translator dan interpreter, yakni translator bekerja menerjemahkan dalam bentuk dokumen. Sementara, interpreter bekerja menerjemahkan secara lisan. Hal itu seperti yang dikatakan oleh Interpreter profesional bersertifikasi, Sony Novian.
“Interpreter itu lebih ke mendampingi para pentutur bahasa asing itu ketika seminar, workshop, meeting-meeting. Kalau translator itu dokumen. Jadi singkatnya, kalau penerjemah itu setianya kepada kata, kalau interpreter itu setianya kepada makna,” kata Sony ketika dihubungi Topcareer.id melalui sambungan telepon.
Sementara, dalam laman Translate Day disebutkan beberapa macam perbedaan lainnya antara translator dan interpreter.
Baca juga: Enam Bahasa Terlaris Bagi Pekerja Interpreter
1. Menerjemahkan bolak balik
Seorang interpreter sering diminta untuk menerjemahkan bolak-balik, yaitu dari dan ke dalam bahasa tertentu. Misal ketika seorang juru bahasa harus menyampaikan “rumah sakit” mereka perlu menerjemahkan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris untuk dipahami dokter, dan dari bahasa Inggris (apa kata dokter) ke bahasa Indonesia untuk dipahami pasien.
Namun translator, biasanya hanya menerjemahkan ke bahasa tertentu. Mereka tidak harus menerjemahkan dari bahasa itu kembali ke bahasa sumber asli.
2. Lingkup Kerja
Interpreter diwajibkan untuk menerjemahkan di tempat-tempat tertentu, seperti di konferensi, rapat, liputan TV, penandatanganan untuk orang-orang dengan gangguan pendengaran, mediasi diplomatik antar negara, panggilan suara atau video, dan sebagainya.
Sementara, translator bisa saja hanya dikirimkan dokumennya dari narasumber. Jadi seorang penerjemah mendapat lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaannya, bisa lebih teliti dan tepat, serta memberikan pekerjaan yang berkualitas tinggi.
3. Kelonggaran kerja
Interpreter harus mengandalkan pembelajaran, pengetahuan, dan pengalaman mereka karena mereka dituntut menerjemahkan cepat secara lisan. Sementara, translator dengan lebih banyak waktu mereka dapat mencari online, menggunakan kamus, panduan gaya, glosarium, atau bahkan meminta bantuan orang lain untuk memberikan terjemahan yang sempurna.
4. Akurasi terjemahan
Translator diminta untuk mempertahankan tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam pekerjaan mereka. Sedangkan interpreter tidak diharuskan memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Dapat diterima jika akurasinya sedikit lebih rendah. Karena penekanan kerja interpreter adalah pada penyampaian pesan tanpa mengubah artinya dengan cara apapun. *
Editor: Ade Irwansyah