Topcareer.id – Tidak ada keraguan bahwa teknologi memainkan peran besar dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Setiap aspek kehidupan yang semakin terhubung dengan teknologi juga berdampak pada dunia industri.
Selamat datang di Industri 4.0, nama yang diberikan kepada kombinasi yang berkembang dari platform manufaktur praktik tradisional dan industri dengan teknologi pintar terbaru.
Fokusnya pada pemasaran skala besar dan penyebaran internet untuk menyediakan peningkatan otomatisasi, komunikasi dan pemantauan, serta mesin pintar yang bisa menganalisis dan mendiagnosis masalah tanpa perlu campur tangan manusia.
Baca juga: 5 Industri Ini Memakai Teknologi Sebagai Inti Perusahaan
Dikutip dari Techradar.com, Industri 4.0 memandang pabrik menjadi semakin otomatis karena mesin-mesin di dalamnya diberi kemampuan untuk menganalisis dan berkomunikasi satu sama lain. Ini memberi kebebasan pada rekan kerja manusia mereka, membuat karyawan bisa mengerjakan tugas-tugas lain.
Dari big data ke smart factory
Industri 4.0 bukanlah bentuk teknologi baru, atau cita-cita bisnis, tetapi lebih pada pendekatan yang terus diperbarui dan terinspirasi oleh kemajuan untuk mencapai hasil yang tidak mungkin dilakukan 10 tahun yang lalu.
Ini merupakan langkah menuju digitalisasi. Industri 4.0 menggunakan Internet of Things dan sistem fisik cyber seperti sensor untuk mengumpulkan sejumlah besar data yang dapat digunakan oleh produsen dan produsen menggunakannya untuk menganalisis dan meningkatkan pekerjaan mereka.
Baca juga: Sisi Negatif Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Industri
Kemajuan terbaru dalam platform big data dan analytics berarti bahwa sistem bisa menjelajah set besar data dan menghasilkan wawasan yang bisa ditindaklanjuti dengan cepat.
Smart factory, akan menjadi jantung Industri 4.0, ini akan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk evolusi dalam rantai pasokan dan jalur produksi yang membawa tingkat otomatisasi dan digitalisasi yang jauh lebih tinggi. Dalam industri 4.0 alat berat menggunakan optimasi-diri, konfigurasi-diri, dan bahkan kecerdasan buatan untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan bisa menghasilkan efisiensi biaya yang jauh lebih unggul serta barang atau layanan dengan kualitas yang lebih baik.
Siapa yang memulai Industri 4.0?
Industri 4.0 berbeda karena ia bukan berasal dari satu perusahaan, melainkan dari pemerintah, dengan memo pemerintah Jerman pada tahun 2013 yang diakui secara luas sebagai salah satu pertama kalinya ‘Industri 4.0’ disebutkan.
Hingga saat ini, pemerintah Jerman menginvestasikan sekitar 200 juta euro untuk mendorong penelitian lintas akademi, bisnis serta pemerintah, dan Jerman bukan satu-satunya negara di mana kemajuan industri terjadi.
Amerika Serikat memiliki Smart Manufacturing Leadership Coalition (SMLC), sebuah organisasi nirlaba yang terdiri dari produsen, pemasok, perusahaan teknologi, lembaga pemerintah, universitas dan laboratorium yang semuanya memiliki tujuan bersama untuk memajukan cara berpikir di balik Industry 4.0.
Baca juga: Produk Ramah Lingkungan Bakal Jadi Tren Industri Fashion
Ini bertujuan untuk membangun platform manufaktur yang terbuka dan cerdas untuk aplikasi informasi jaringan industri. Harapannya bahwa pada akhirnya perusahaan manufaktur dari semua ukuran mendapatkan akses yang mudah dan terjangkau dalam pembentukan teknologi analitik yang bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Berapa nilai 4.0 Industri?
Apa pun yang melekat pada Internet of Things atau peningkatan otomatisasi bernilai jumlah yang rapi dan Industry 4.0 tidak berbeda, dengan analisis yang menilai teknologi di sekitar gagasan itu praktis tidak pernah berakhir.
Angka terbaru dari KPMG memperkirakan bahwa pasar komponen Industri 4.0 bernilai lebih dari USD 4 triliun pada tahun 2020. Ini di atas nilai yang diharapkan dari pasar Internet of Things (IoT), yang diperkirakan lembaga riset global Gartner akan bernilai hampir USD 3,7 triliun pada tahun 2020.
Bisnis dimanapun dianggap bisa mengambil manfaat dengan merangkul Industry 4.0. Sebagian besar keuntungannya untuk produktivitas yang lebih tinggi dan pengurangan biaya dari menggunakan data real-time. Jaringan 5G kini semakin berkembang dan membantu meningkatkan efisiensi lebih optimal.
Nilai dari industri 4.0 berasal dari peningkatan produktivitas dan penghapusan inefisiensi di semua level, menjadikannya salah satu ide paling berharga di zaman sekarang. *
Editor: Ade Irwansyah