Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Cerita Sinetron Amburadul? Ternyata Ini Sebabnya

Sumber foto: iStockSumber foto: iStock

Topcareer.id – Pernah enggak kamu mengikuti sinetron yang episodenya sudah ratusan, lalu merasa heran dengan ceritanya yang melantur? Ternyata semua itu terjadi bukan tanpa sebab, lho.

Tuntutan jadwal tayang hingga 7 kali seminggu terkadang bisa membuat penulis naskah kehabisan ide cerita. Minimnya komunikasi juga membuat sutradara jadi kurang maksimal dalam memvisualkan ceritanya.

“Penulis naskah dan sutradara (di sinetron) itu biasanya enggak boleh komunikasi. Tujuannya supaya kreativitas penulis skenario tidak diinterupsi oleh keinginan sutradara. Jadi patokan kita ya cuma dari naskah itu,” ujar seorang sutradara sinetron yang tak ingin disebutkan namanya, kepada Topcareer.id, belum lama ini.

“Pernah suatu saat, di akhir naskah tertulis ada seorang karakter yang berdiri di belakang tokoh utama. Tak ada penjelasan siapa karakter itu, sehingga kita nebak hanya berdasarkan keseluruhan skenario. Tidak tahunya, saat skenario berikutnya datang, kita baru ngeh kalau salah pakai karakter,” lanjutnya terkekeh.

Baca juga: Aksi Kocak Pencuri: Nonton Film Porno, Masak Mie Instan, hingga Minta Password Wi-Fi

Menyiasati artis yang musuhan

Selain komunikasi, waktu juga merupakan kendala terbesar yang sering dihadapi orang-orang di belakang layar. Apalagi kalau ada pemain utama yang kebetulan memiliki jadwal lain di luar syuting, sehingga tak bisa terus ada di lokasi syuting.

“Harus pintar-pintar ngakalinnya. Misal artisnya harus pergi jam 5 sore, biasanya kita akan syuting semua adegan yang ada dia-nya terlebih dahulu. Terus supaya waktunya enggak habis buat berpindah-pindah, kita akan pakai satu ruangan yang sama untuk semua adegan. Hanya background-nya saja yang dirubah.”

Tak cuma itu, masalah pribadi antar pemain juga kadang menghantui proses syuting. Sang sutradara pun harus memutar otak agar masalah tersebut tak mengganggu ritme kerja.

“Pernah dulu ada dua pemain yang musuhan. Keduanya bersikeras enggak mau bertemu apalagi melakukan adegan bersama. Akhirnya, kita akalin dengan merekam adegan keduanya di ruang terpisah yang backgroundnya mirip, lalu memakai orang lain untuk diambil bagian belakangnya. Sehingga di layar nanti mereka terlihat seperti sedang berhadap-hadapan.”

Sang sutradara menambahkan, apa yang diceritakannya ini hanyalah sebagian masalah yang dijumpai dalam proses syuting. Setiap judul sinetron biasanya akan memiliki tantangannya sendiri.

Bagaimana, masih mau mengomel sama jalan ceritanya? *

Editor: Ade Irwansyah

the authorFeby Ferdian

Leave a Reply