Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 18, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Trik Redakan Cemas Sebelum, Saat, dan Sesudah Interview Kerja

Sumber foto: Pretty Girls TrapSumber foto: Pretty Girls Trap

Topcareer.id – Tak bisa dipungkiri bahwa stres dan kecemasan hampir selalu hadir menjelang sesi wawancara kerja. Hal ini bisa membawa dampak buruk pada saat wawancara, juga kesehatan mentalmu.

Sherry Benton yang merupakan pendiri dan kepala petugas sains TAO Connect (platform digital terapi kesehatan) berbagi bagaimana mengatasi rasa cemas sebelum, saat, dan sesudah wawancara kerja.

Sebelum wawancara

Benton menyampaikan, dari perspektif fisiologis, gairah dan kecemasan adalah hal yang sama. Terlalu bersemangat akan meningkatkan kecemasan, dan kinerjamu dalam wawancara kerja kemungkinan akan kacau. Tapi, jika tak terlalu bersemangat, kamu bisa merasa putus asa atau lelah.

“Untuk memasuki kondisi mental optimal, kamu perlu menganalisis pikiranmu. Menentukan bagaimana perasaanmu, dan mencari tahu apa yang perlu kamu lakukan untuk sampai ke kondisi mental dengan gairah yang seimbang,” ujarnya.

Untuk menurunkan tingkat semangat dan menenangkan diri, evaluasi kembali pikiran-pikiran gugup di pikiranmu dan ubahlah. Jika kamu merasa bahwa kecemasan masih pada titik di mana itu akan menghambat kinerja, persiapan adalah langkah penting.

Baca juga: 6 Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja Menurut CEO

Selama wawancara

“Ketika kamu stres, salah satu gejala fisik pertama adalah peningkatan denyut jantung. Cara mudah untuk menurunkan detak jantung ke tingkat normal adalah melalui latihan pernapasan,” jelas Benton.

Mengambil napas yang lambat dan dalam akan menurunkan detak jantung, menurunkan tingkat stres, dan membuatmu merasa santai. Selama wawancara, tidak ada yang akan memperhatikan jika kamu perlu mengambil napas dalam-dalam saat menjawab, dan itu akan membantumu terlihat lebih santai dan percaya diri.

“Selain peningkatan detak jantung, tangan dingin adalah tanda lain dari stres dan kecemasan. Ketika kamu meluangkan waktu untuk mengatur napas, kamu juga harus berusaha menghangatkan tangan untuk membantumu tetap tenang dan fokus.”

Sekali lagi, amygdala dan sistem limbik sama reaktifnya dengan apa yang kamu katakan pada diri sendiri. Siapkan pernyataan-pernyataan positif dan menenangkan. Seperti, “Saya tepat seperti yang dibutuhkan perusahaan ini” atau “Keterampilan saya akan membantu perusahaan ini berhasil.”

Setelah wawancara

“Salah satu metode yang terbukti mengurangi kecemasan adalah melakukan latihan kesadaran. Latihan-latihan ini dirancang untuk meminimalkan pikiran yang sedang berlangsung di otak, mengurangi pompa adrenalin dan kortisol melalui pembuluh darah, dan mendorong respons relaksasi tubuh,” terang Benton.

Lebih lanjut ia mengatakan, mindfulness terbukti membantu memerangi efek negatif dari kecemasan, terutama ketika dikombinasikan dengan strategi perilaku kognitif yang memodifikasi pola berpikir.

Hal-hal seperti membayangkan diri mendapatkan hasil positif (visualisasi), atau membayangkan bagaimana kamu akan berbicara dengan teman jika mereka berada dalam situasimu adalah contoh strategi perilaku yang dapat mengubah pemikiran negatif.

Editor: Feby Ferdian

Leave a Reply