Topcareer.id – Sangat penting untuk menjaga otak bekerja dalam kondisi optimal dengan diet sehat. Beberapa makanan memiliki efek negatif pada otak.
Diperkirakan demensia (penyakit gangguan pada memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara dan kemampuan motorik) akan mempengaruhi lebih dari 65 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2030. Kamu harus mulai mengurangi risiko penyakit ini dengan mengurangi jenis makanan tertentu.
Dikutip dari Healthline.com, Selasa (03/12/2019), berikut ini 7 makanan terburuk bagi otak kamu.
Baca juga: Ingin Kulit Bersinar di Depan Kamera? Konsumsi Makanan Ini
1.Minuman manis
Minuman manis termasuk minuman seperti soda, minuman olahraga, minuman energi dan jus buah. Asupan minuman manis yang tinggi tidak hanya memperluas ukuran pinggang kamu, namun juga memiliki efek negatif pada otak. Minuman manis yang berlebihan meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2, yang telah terbukti meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
2. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan termasuk gula dan biji-bijian yang diproses, seperti tepung putih. Karbohidrat jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik tinggi. Ini berarti tubuh akan mencerna dengan cepat dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah serta insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa makan satu jenis makanan dengan muatan glikemik tinggi bisa merusak memori pada anak-anak dan orang dewasa. Studi juga menemukan bahwa anak-anak berusia enam hingga tujuh tahun yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat olahan mendapat skor lebih rendah pada kecerdasan nonverbal.
Baca juga: Intip Tren Makanan yang Bakal Hits di 2020
3. Makanan tinggi lemak trans
Lemak trans adalah sejenis lemak tak jenuh yang berdampak buruk pada kesehatan otak. Lemak trans yang terjadi secara alami dalam produk hewani seperti daging dan susu bukan masalah utamanya. Namun, lemak trans yang diproduksi secara industri lah masalahnya. Lemak trans buatan bisa ditemukan pada shortening, margarin, frosting, makanan ringan, kue siap konsumsi dan kue yang dikemas.
Studi menemukan ketika orang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah tinggi, mereka memiliki peningkatan risiko penyakit Alzheimer, memori buruk, dan volume otak lebih rendah.
4. Makanan olahan
Makanan olahan cenderung tinggi gula, ditambahkan lemak dan garam. Contohnya keripik, permen, mie instan, popcorn microwave, saus yang dibeli di toko dan makanan siap saji. Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi. Sebuah studi menemukan peningkatan lemak di sekitar organ otak terkait dengan kerusakan jaringan otak.
Sebaiknya mengurangi asupan makanan olahan dengan mengonsumsi sebagian besar makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, daging dan ikan.
Baca juga: Begini Akal-akalan Food Stylist Bikin Makanan Menggugah Selera
5. Aspartame
Aspartame adalah pemanis buatan yang digunakan dalam banyak produk bebas gula. Orang sering memilih untuk menggunakannya ketika mencoba menurunkan berat badan atau menghindari gula ketika mereka menderita diabetes. Aspartam terbuat dari fenillanin, metanol, dan asam aspartan. Fenilalanin bisa melewati pembatas darah otak dan mengganggu produksi neurotransmiter.
Penelitian menunjukkan mereka yang banyak mengonsumsi aspartame lebih mudah tersinggung, memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi dan berkinerja buruk. Meskipun begitu, aspartame masih dianggap sebagai pemanis yang aman secara keseluruhan jika tidak berlebihan.
6. Alkohol
Ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, alkohol bisa menjadi tambahan yang menyenangkan untuk hidangan yang enak. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat memiliki efek serius pada otak. Penggunaan alkohol kronis menghasilkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme dan gangguan neurotransmiter, yang merupakan bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.
Namun, konsumsi alkohol moderat mungkin memiliki efek menguntungkan, termasuk peningkatan kesehatan jantung dan penurunan risiko diabetes. Efek menguntungkan ini terutama dicatat dalam konsumsi wine satu gelas per hari.
7. Ikan tinggi merkuri
Merkuri adalah kontaminan logam berat dan racun neurologis yang dapat disimpan dalam waktu lama di jaringan hewan. Sumber makanan utama merkuri pada manusia adalah makanan laut. Efek toksisitas merkuri termasuk gangguan sistem saraf pusat dan neurotransmiter dan stimulasi neurotoksin, yang mengakibatkan kerusakan otak.
Namun, kebanyakan ikan bukan merupakan sumber merkuri yang signifikan. Faktanya, ikan adalah protein berkualitas tinggi dan mengandung banyak nutrisi penting. Wanita hamil dan anak-anak harus menghindari atau membatasi ikan dengan merkuri tinggi seperti hiu, ikan pedang, tuna, dan mackerel. *
Editor: Ade Irwansyah