Topcareer.id – Kamu kira benefit dari kantor yang bisa kamu dapatkan cuma kenaikan gaji? Salah, kamu juga bisa bernegosiasi untuk dapat tambahan hari libur alias cuti.
Bernegosiasi soal waktu libur tambahan mungkin jadi strategi yang efektif jika gaji yang ditawarkan belum cukup ideal untukmu. Lagipula hal ini merupakan permintaan yang wajar jika dikaitkan dengan benefit yang bisa diperoleh dari kantor.
Kamu mungkin bisa bernegosiasi soal cuti tambahan dalam situasi yang berbeda, misal ketika memang perusahaan memberimu bertumpuk-tumpuk pekerjaan lebih banyak daripada ketika awal ditawarkan. Coba pikirkan ambil cuti liburan 3 minggu dalam satu tahun, daripada 2 minggu.
Baca lagi: 7 Tanda Kamu Harus Segera Ambil Cuti!
“Ini adalah hal yang sangat normal dan masuk akal untuk ditanyakan, dan seorang bos seharusnya tidak memiliki masalah denganmu ketika mengajukan pertanyaan ini,” kata Alison Green dari Ask A Manager seperti dicatat The Cut.
Meski norma perusahaan hanya membolehkan cuti 12 hari hingga 14 hari dalam setahun, dan kemungkinanmu ketika meminta 3 minggu bakal mengalami penolakan di awal, pertanyaan atau negosiasi ini wajar jika dilakukan.
Perlu dicatat, tentu saja yang ini hanya jika perusahaan tidak memiliki kebijakan liburan tanpa batas. Hal ini merupakan yang perlu kamu cari tahu sebelumnya.
Atau coba negosiasi dengan bosmu ketika kamu memang memiliki rencana traveling dan itu menyangkut produktivitas kerja. Jalan lainnya, tawarkan cuti tambahanmu diambil tanpa bayaran.
Baca juga: Mau Dapat Cuti 4 Bulan? Bekerjalah di Perusahaan Ini!
“Sangat, sangat normal untuk mengatakan sesuatu seperti, ‘Saya memiliki jadwal perjalanan dari 15-27 April. Saya bersedia meluangkan waktu tanpa dibayar, karena saya menganggap saya tidak akan memperoleh cukup waktu liburan pada saat itu, tetapi saya ingin memastikan di awal bahwa tidak apa-apa.’”
“Penting untuk mempertimbangkan apa yang penting bagimu di tempat kerja,” kata Alicia McElhaney, jurnalis bisnis dan pendiri situs literasi keuangan She Spends, kepada Bustle.
Mungkin kamu lebih suka jadwal fleksibel di mana kamu bisa bekerja dari rumah satu atau dua hari seminggu? Atau mungkin kamu lebih suka bepergian, dan memiliki hari libur ekstra akan lebih berarti. *
Editor: Ade Irwansyah