Topcareer.id – Ketika jalan-jalan ke luar negeri lebih suka pakai travel card atau kartu bank biasa? Ada yang menganggap travel card mempermudah urusan selama traveling di luar negeri. Namun, ada juga yang merasa hal itu malah menyusahkan.
Saat menimbang-nimbang, mana yang akan digunakan (travel card atau kartu bank biasa) memang kompleks dan pilihannya kemungkinan itu akan tergantung pada situasi dan keadaan tiap individu.
Bessie Hassan, ahli keuangan di Finder.com.au, mengatakan bahwa kartu perjalanan memiliki manfaat yang layak dipertimbangkan. Salah satunya adalah mampu mengunci nilai tukar.
“Kamu akan mendapatkan jumlah yang tepat dan tidak tergoyahkan untuk dibelanjakan, bukan karena fluktuasi mata uang,” kata Bessie dalam laman In The Black.
Baca juga: Kartu Pekerja Jakarta, Apa Saja Manfaatnya?
Lebih lanjut ia menyampaikan, kelebihan lainnya menggunakan travel card adalah keamanan karena kartu tidak terhubung ke akun transaksimu.
Sebagian besar scammer (penipu) dapat mencuri sejumlah uang yang tersimpan di kartu. Selanjutnya, kartu cadangan dapat disediakan sehingga kamu memiliki cadangan jika terjadi kehilangan atau pencurian.
“Jika kamu harus menggunakan kartumu di luar negeri, hindari perangkap konversi mata uang yang dinamis dan selalu bayar dalam mata uang lokal,” kata Nichocas Lembo, TransferWise.
Kontra Travel Card
Di samping kelebihannya itu, travel card tetap memiliki hal negatif yang cukup besar, dan mungkin perlu jadi pertimbangan. Travel card biasanya diikuti dengan berbagai biaya, termasuk biaya pembuatan kartu, biaya isi ulang dan biaya set-up.
Kekurangan lainnya adalah cara menambahkan dana tambahan tidak instan. Kamu harus merencanakan untuk tidak ketahuan.
“Jika kamu memutuskan benar-benar ingin membeli tas mahal saat bepergian, misalnya kamu tidak bisa menambahkan lebih banyak uang ke kartumu. Dana tambahan bisa memakan waktu hingga tiga hari untuk diproses,” ucap Hassan.
Jika kamu memilih travel card, jangan biarkan kartu itu masuk ke dompet begitu kamu kembali ke rumah. Ini akan menimbulkan biaya tidak aktif bulanan hingga tidak ada yang tersisa. *
Editor: Ade Irwansyah
