Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tips Karier

Selalu Disalahkan Bos? Ini 3 Hal yang Bisa Kamu Katakan

Dok. Vice

Topcareer.id – Pernah enggak kamu disalahkan oleh atasan kamu, padahal bukan kamu yang membuat atau bertanggung jawab atas kesalahan tersebut?

Saat berada dalam situasi tersebut, beberapa dari kita akan memilih pasrah dan menerima semua perkataan yang bos kamu katakan, walaupun dalam hati, ingin sekali rasanya mengatakan atau bahkan berteriak, “itu bukan kesalahan saya!”

Dikutip dari Themuse.com Selasa (7/1/2020), ada tiga kalimat yang dapat membantu kamu untuk mengatasi hal tersebut. Apa saja?

1. “Saya akan mengingatnya lain kali.”

Kalimat ini dapat digunakan jika kamu melakukan kesalahan karena kurangnya informasi yang kamu dapatkan.

Misalnya kamu pegawai baru dan diminta membuat suatu laporan. Kemudian kamu berinisiatif menggunakan Google Document untuk mengerjakannya padahal bos kamu lebih suka kamu mengerjakannya di Word dan tidak ada seorang pun yang memberitahukan kamu akan hal itu.

Apakah itu sepenuhnya kesalahan kamu? tentu kamu melakukan kesalahan. Namun kamu melakukannya karena kurangnya instruksi yang jelas dan bukan karena kamu ceroboh. Karena itu, ada baiknya kamu mengatakan “Terima kasih atas koreksinya, saya akan mengingatnya lain kali.”

Baca juga: 5 Tipe Bos yang Harus Kamu Ketahui

2. “Saya melakukannya karena…”

Ketika kamu mengerjakan sesuatu yang tidak sejalan dengan bos kamu, ada kesempatan bagi kamu untuk menjelaskan mengapa kamu melakukan itu. Mulailah dengan mengatakan “Saya melakukannya karena…”

Ingat, berikan alasan yang masuk akal ya, bukan alasan yang memang dibuat-buat untuk menutupi kesalahan kamu.

3. “Saya pikir ada kesalapahaman di sini, bisakah kita membicarakannya dalam rapat tim?”

Kalimat ini sangat tepat jika kamu disalahkan atas pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerja kamu. Dengan begitu, tim akan berkumpul hingga ada kejelasan mengenai siapa yang sebenarnya membuat kesalahan tersebut.

Dengan begitu, kamu tidak akan menjadi pelaku atau pengadu.

Editor: Feby Ferdian

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply