Topcareer.id – Tak selamanya makan cokelat itu dinilai sebagai hal yang tak sehat. Cokelat justru baik untuk kesehatan mental, juga meredakan stres. Studi baru bahkan menyebut kalau kebiasaan makan cokelat gelap (dark chocolate) bisa mengurangi gejala depresi.
Sebuah studi cross-sectional lengkap yang diterbitkan dalam jurnal Depression and Anxiety mengungkapkan hal tersebut.
Para penulis makalah baru menulis, untuk memeriksa hubungan antara konsumsi cokelat dan gejala depresi pada sampel besar, maka yang diambil adalah orang yang merupakan representasi warga dewasa Amerika Serikat.
Baca juga: Doyan Dark Chocolate? Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
“Analisis yang dikelompokkan berdasarkan jumlah konsumsi cokelat menunjukkan peserta yang melaporkan konsumsi cokelat dalam kuartil tertinggi memiliki 57% kemungkinan lebih rendah mengalami gejala depresi daripada mereka yang tidak mengonsumsi cokelat,” kata penulis dalam The Ladders.
Meta-analisis dimulai dengan 13.626 orang dewasa yang terlibat dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang dilakukan antara 2007-08 dan 2013-14.
Tingkat dampak kognitif diuji pada berbagai jenis cokelat yang berbeda (tanpa cokelat, non-cokelat gelap, cokelat gelap) dengan menggunakan regresi logistik multivariabel, yang merupakan metode untuk mengukur hubungan dengan satu variabel nominal dan dua atau lebih pengukuran. variabel.
Baca juga: Mau Buat Donat Sendiri? Ketahui Triknya Dulu
Para peserta semuanya berusia 20 tahun atau lebih dan memiliki tingkat keparahan gejala depresi yang diukur melalui Kuesioner Kesehatan Pasien yang mengamati skala PHQ-9. Orang dewasa dengan diabetes tidak dimasukkan dalam analisis.
Setelah penilaian awal, setiap peserta ditugaskan untuk mencatat konsumsi cokelat mereka pada akhir setiap hari. Pada akhir periode penelitian, tinjauan menyeluruh menunjukkan bahwa orang yang makan dark cokelat dalam periode 24 jam memiliki kemungkinan 70% lebih rendah melaporkan gejala depresi.
Baca juga: Khasiat Kacang Almond bagi Kesehatan
Peningkatan kesehatan yang menguntungkan ini bahkan dapat diamati ketika partisipan menyerap sedikitnya 12 gram dark cokelat sehari, dengan rata-rata cokelat batangan yang setara dengan hanya sekitar 43 gram.
“Secara keseluruhan, 11,1% dari populasi melaporkan konsumsi cokelat, dengan 1,4% melaporkan konsumsi dark cokelat. Meskipun konsumsi non-dark cokelat tidak secara signifikan terkait dengan gejala depresi yang relevan secara klinis,” para penulis menyimpulkan.
Hasil ini memberikan beberapa bukti bahwa konsumsi cokelat, khususnya dark cokelat, dapat dikaitkan dengan berkurangnya kemungkinan gejala depresi yang relevan secara klinis. *
Editor: Ade Irwansyah
