Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Tak Mau Disebut Plagiat? Pahami Parafrase dan Mengutip Saat Menulis

Young businesswoman working in the lobby of a modern business building, with copy space.

Topcareer.id – Sering kali dalam menulis seseorang perlu mendapatkan bantuan dari karya penulis lain. Ini membantu pengetahuan kamu untuk terus tumbuh dan mencapai keterampilan baru setiap hari.

Perlu untuk memiliki keterampilan mengutip (quoting) dan memparafrasekan (paraphrasing). Mengutip dan memparafrasekan merupakan cara di mana kamu bisa menggunakan karya orang lain tanpa diberi label sebagai penjiplakan atau plagiat.

Apa sih perbedaan dari quoting dan paraphrasing? Melansir Differencebetween.net, Selasa (21/01/2020) berikut ini penjelasannya.

Baca juga: 4 Langkah Hindari Plagiarisme

Mengutip (quoting)
Mengutip dapat didefinisikan sebagai meminjam teks dengan menyalin kata demi kata pekerjaan orang lain dan memasukkan konten yang disalin ke dalam teks kamu sendiri. Kutipan membutuhkan kutipan dari sumber aslinya. Karakteristik utama dari kutipan adalah kutipan menyalin teks asli, singkat, disertai dengan kutipan dari sumber asli, dan selalu dilampirkan dalam tanda kutip.

Mengutip adalah alat untuk menyoroti makna, mengklarifikasi, atau untuk mendukung teks yang dimasukkan dalam tanda kutip. Beberapa kutipan terkenal digunakan sebagai sarana inspirasi untuk memunculkan pemikiran yang mendalam dari pembaca.

Baca juga: Ini Cara Untuk Meningkatkan Skill Menulis

Parafrase (paraphrasing)
Parafrase adalah menyalin pemikiran dari penulis lain dan memasukkannya ke dalam kata-kata sendiri. Ini merupakan ringkasan dari apa yang telah kamu dengar, baca, atau lihat dalam gaya penulisan kamu sendiri. Yang kamu parafrasekan adalah karya kamu sendiri dengan ide orisinal yang dipinjam dari orang lain. Parafrase tidak melibatkan penggunaan tanda kutip.

Karakteristik penting parafrase adalah, parafrase tidak melibatkan penyalinan, namun melibatkan mengambil ide asli dan memasukkannya ke dalam kata-kata sendiri, tidak bermaksud mengubah makna asli, selalu disertai dengan kutipan dari sumber aslinya, dan memiliki teks yang sedikit terkompresi dibandingkan aslinya.

Meski diperbolehkan untuk melakukan paraphrasing dan quoting, tetap saja nama penulis asli dan tahun terbit harus dicantumkan sebagai sumber dalam karya tulis yang kamu buat. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply