Topcareer.id – Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memprioritaskan perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat. Badan Kepegawaian Negara (BKN) pun menjawab hal itu dengan meluncurkan Dumi (Duit Mikro).
Dalam Rapat Terbatas (ratas) soal Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Kantor Presiden, Selasa (28/01/2020), Presiden meminta lembaga keuangan mikro, bank wakaf mikro terus diperluas agar mampu mencapai seluruh lapisan masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan perbankan.
Lantas apa itu Dumi yang baru saja di-launching BKN? Dumi ini merupakan bentuk kerja sama BKN dengan Bank Mandiri Taspen (Mantap) dan PT Fidac Inovasi Teknologi.
Baca juga: Banyak Milenial Tak Punya Tabungan Pensiun, ke Mana Uang Mereka?
Kepala BKN, Bima Haria Wibisana, menjelaskan bahwa dengan hadirnya Dumi, Aparatur Sipil Negara (ASN) akan memiliki alternatif sumber pendanaan bagi pemenuhan kebutuhan ekonomi pegawai dan lebih luas. Ia menambahkan bahwa Dumi diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ASN.
Pada tahap awal, Dumi baru dapat diakses oleh pegawai di lingkungan BKN. ASN BKN yang akan mengajukan pinjaman dapat mengunduh aplikasi Dumi di App Store, Android. Approval pengajuan pinjaman akan diinformasikan dalam waktu dua hari kerja kepada ASN.
Sebagai informasi, Dumi merupakan alternatif pembiayaan mikro berbasis teknologi dengan suku bunga kompetitif dan proses pencairan yang cepat.
Baca Juga: Pengaruh Fintech Bagi Industri Perbankan
Kehadiran aplikasi ini bukan pesaing bagi lembaga keuangan lain dan sebaliknya diharapkan dapat bersinergi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya kepada ASN, sehingga dapat memaksimalkan inklusi keuangan di Indonesia.
Digandengnya Bank Mantap dalam peluncuran aplikasi Dumi ini karena Bank Mantap adalah anak dari 2 BUMN besar, yaitu Bank Mandiri dan PT Taspen yang fokus dalam pembayaran dan pembiayaan pensiunan untuk mensejahteran ASN, di mana hal itu sejalan dengn visi BKN.
Ada kemungkinan Dumi ini tak hanya bisa digunakan oleh ASN lingkungan BKN saja, tapi juga oleh semua instansi.
“For next ada kemungkinan…tergantung instansi yang mau kerja sama atau nggak. (Saat ini) baru BKN,” kata Kasubbag Hubungan Media dan Antar Lembaga BKN, Diah Eka Palupi menjawab pertanyaan dari Topcareer.id melalu pesan WhatsApp, Rabu (29/1/2020).*(rw)
