Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Takut Lihat Objek Berbintik? Kamu Mungkin Alami Trypophobia

Sumber foto: Mercy Njunge

Topcareer.id – Apa itu Trypophobia? Fobia ini sering digambarkan sebagai rasa takut akan sekumpulan lubang kecil, benjolan atau pola lain yang mirip.

Ketika orang melihat benda-benda pemicu, mereka mengalami gejala-gejala seperti ketakutan, mual, gatal, berkeringat, gemetar, dan bahkan panik.

Ketakutan memang salah satu gejala umum, tetapi rasa jijik sering digambarkan sebagai emosi luar biasa yang dirasakan orang dengan fobia ini.

Baca juga: Penyebab Wanita Mudah Bad Mood dan Cara Mengatasinya

Dilansir dari verywellmind.com, Senin (03/02/2020), trypophobia cenderung sangat visual. Melihat gambar secara online atau cetak sudah cukup untuk memicu perasaan jijik, takut atau cemas.

Walaupun penelitian tentang trypophobia masih relatif jarang, tetapi beberapa objek pemicu yang telah diamati meliputi:

  • Sarang lebah
  • Stroberi
  • Delima
  • Gelembung busa
  • Lubang atau tonjolan pada daging
  • Mata serangga
  • Karang
  • Lubang-lubang pada luka
  • Bubble wrap

Gejala Trypophobia ini mirip dengan fobia spesifik lainnya. Setelah melihat sekelompok lubang kecil atau benjolan, baik secara langsung atau dalam gambar, orang sering mengalami perasaan jijik, takut, cemas, panik, berkeringat, hingga bernapas cepat dan tidak teratur. Lebih ekstremnya bisa mengalami mual, gatal-gatal, hingga muntah.

Baca juga: Dentophobia, dan Cara Mengatasinya

Beberapa penelitian menyebut bahwa Trypophobia adalah respons evolusi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penyakit atau bahaya. Seperti kulit yang sakit, parasit, dan kondisi infeksi lain.

Ini menunjukkan bahwa fobia memiliki dasar evolusi dan juga konsisten dengan kecenderungan untuk mengalami rasa jijik yang lebih besar daripada rasa takut ketika melihat objek pemicu.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan orang lebih terkait dengan karakteristik visual dari pola itu sendiri.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply