Topcareer.id – Apa itu Trypophobia? Fobia ini sering digambarkan sebagai rasa takut akan sekumpulan lubang kecil, benjolan atau pola lain yang mirip.
Ketika orang melihat benda-benda pemicu, mereka mengalami gejala-gejala seperti ketakutan, mual, gatal, berkeringat, gemetar, dan bahkan panik.
Ketakutan memang salah satu gejala umum, tetapi rasa jijik sering digambarkan sebagai emosi luar biasa yang dirasakan orang dengan fobia ini.
Baca juga: Penyebab Wanita Mudah Bad Mood dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari verywellmind.com, Senin (03/02/2020), trypophobia cenderung sangat visual. Melihat gambar secara online atau cetak sudah cukup untuk memicu perasaan jijik, takut atau cemas.
Walaupun penelitian tentang trypophobia masih relatif jarang, tetapi beberapa objek pemicu yang telah diamati meliputi:
- Sarang lebah
- Stroberi
- Delima
- Gelembung busa
- Lubang atau tonjolan pada daging
- Mata serangga
- Karang
- Lubang-lubang pada luka
- Bubble wrap
Gejala Trypophobia ini mirip dengan fobia spesifik lainnya. Setelah melihat sekelompok lubang kecil atau benjolan, baik secara langsung atau dalam gambar, orang sering mengalami perasaan jijik, takut, cemas, panik, berkeringat, hingga bernapas cepat dan tidak teratur. Lebih ekstremnya bisa mengalami mual, gatal-gatal, hingga muntah.
Baca juga: Dentophobia, dan Cara Mengatasinya
Beberapa penelitian menyebut bahwa Trypophobia adalah respons evolusi terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penyakit atau bahaya. Seperti kulit yang sakit, parasit, dan kondisi infeksi lain.
Ini menunjukkan bahwa fobia memiliki dasar evolusi dan juga konsisten dengan kecenderungan untuk mengalami rasa jijik yang lebih besar daripada rasa takut ketika melihat objek pemicu.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan orang lebih terkait dengan karakteristik visual dari pola itu sendiri.
Editor: Feby Ferdian