Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, April 26, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Percaya Diri dan Narsis, Apa Bedanya?

Sumber foto: Dmarge

Topcareer.id – Percaya diri dan narsis memang terlihat mirip, namun keduanya merupakan hal yang sama sekali berbeda. Narsis berfokus pada diri sendiri sementara rasa percaya diri mempertimbangkan kesejahteraan orang lain.

Semua orang perlu berusaha untuk mencapai tingkat kepercayaan diri yang sehat. Terkadang sulit untuk mengatakan apakah seseorang mementingkan diri sendiri atau percaya diri secara wajar.

Mengutip thriveworks.com, Kamis (06/02/2020), sementara rasa percaya diri menetapkan fondasi bagi gaya hidup yang sehat dan memuaskan, narsis jika tidak ditangani dapat mengarah ke kehidupan yang beracun.

Berikut 5 cara pasti untuk mengetahui perbedaan antara percaya diri dan narsis.

Narsisme fokus pada diri sendiri, sedangkan kepercayaan diri tidak
Mungkin mengejutkan mengetahui bahwa individu yang sehat dan percaya diri tidak sering memikirkan diri sendiri. Seseorang yang percaya diri justru akan lebih mementingkan kebutuhan orang lain. Sebaliknya, orang narsis tidak mampu untuk melihat betapa egois dirinya sendiri.

Narsisme sangat membutuhkan afirmasi, sementara kepercayaan diri tidak perlu membuktikannya
Sementara orang narsis membutuhkan pengakuan untuk tumbuh dan berkembang, seseorang yang benar-benar percaya diri tidak akan membutuhkan pengakuan terus-menerus dari orang lain untuk stabilitas emosional mereka.

Percaya diri pada dasarnya adalah kemampuan untuk membangun keseimbangan emosional dan tidak tergantung dari pengakuan orang lain. Sedangkan orang narsis akan berusaha untuk mendapatkannya melalui orang lain, sehingga menyebabkan individu tersebut membutuhkan pengulangan afirmasi dari orang-orang di sekitarnya.

Narsisme mengeksploitasi orang lain, sementara kepercayaan diri mengangkat orang lain
Orang percaya diri senang melihat orang lain tumbuh dan mencapai tujuan mereka. Seorang individu yang benar-benar percaya diri akan mencari peluang untuk menginspirasi prestasi dan kesuksesan orang lain.

Sebaliknya, narsisme berakar pada rasa tidak aman yang dalam dan cenderung menganggap kesuksesan orang lain sebagai ancaman.

Narsisme menghindari kesalahan, sementara rasa percaya diri mau mengakui kesalahan
Meskipun mengakui kesalahan itu tidak mudah bagi siapa pun, itu jauh lebih mudah bagi seseorang dengan tingkat kepercayaan diri yang sehat. Ini karena orang yang percaya diri tahu bahwa mereka tidak ditentukan oleh keberhasilan dan kegagalan.

Namun para narsisis tidak mungkin mengakui kesalahan. Seseorang dengan gangguan ini telah melekatkan identitasnya pada kesuksesan, pencapaian, dan kadang-kadang bahkan kesempurnaan.

Narsisme melahirkan pikiran picik, sedangkan kepercayaan diri melahirkan perspektif
Tanda sejati kepercayaan diri yang sehat adalah kemampuan untuk melihat situasi apa pun dari sudut pandang orang lain. Sebaliknya, narsisis melihat diri mereka sebagai pusat dari gambaran yang jauh lebih kecil.

Orang narsis sering menganggap pengalaman subjektif mereka sebagai realitas pamungkas, menciptakan kapasitas yang jauh lebih kecil untuk memperhitungkan pengalaman atau perspektif orang lain.

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply