Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Cara Mengenalkan Pola Hidup Sehat pada Anak

Ilustrasi. (dook. SPossted)

Topcareer.id – Mendidik dan merawat anak, tidak cukup hanya fokus pada aspek fisik kesehatannya saja. Untuk benar-benar sehat, kesehatan emosional si anak pun harus dibina dan diperkuat.

Mengembangkan mental yang baik juga penting. Tujuannya demi kesehatan yang prima, bukan sekadar terbebas dari penyakit.

Harus diingat betapa pentingnya fungsi otak terhadap kesehatan. Lebih banyak anak belajar memanfaatkan kekuatan pikiran, mereka akan lebih sehat dan lebih bahagia.

Anak-anak perlu diingatkan, mereka punya pilihan. Pilihan untuk hidup sehat atau merana karena sakit. Dan untuk itu mereka perlu diajari fakta-faktanya sehingga mereka bisa mengambil pilihan yang paling bermanfaat.

Baca juga: Anak Susah Makan? Alat Makan Menarik Solusinya

Misalnya bicarakan tentang efek makanan terhadap tubuh mereka. Anak-anak mesti memahami, gula mampu menurunkan kekebalan tubuh, membuat mereka lebih rentan sakit, juga buruk efeknya terhadap gigi. Jelaskan kepada anak, mengonsumsi makanan sehat akan memberi mereka lebih banyak energi dan mereka akan merasa lebih baik.

Begitu anak-anak memasuki masa remaja, ajarkan mengenai dampak merokok dan narkoba. Sekali lagi, itu pilihan. Hanya mengatakan “tidak”, melarang mereka merokok dan mengonsumsi narkoba saja tidak cukup. Anak-anak perlu memahami konsekuensinya terhadap kesehatan tubuh.

Tunjukkan bagaimana mereka bisa memperkuat jantung dengan olahraga dan mengonsumsi makanan sehat. Bahwa kekebalan tubuh mereka bisa melawan penyakit dan serangan virus lainnya, bahkan tidur cukup akan membuat mereka merasa lebih baik esok hari. Semuanya bisa dijelaskan dengan cara yang menyenangkan dan kreatif lewat cerita dan gambar.

Baca juga: Mengetahui Karakteristik Anak Hanya dengan Tulisan Tangannya

Dalam buku What Do You Really Want For Your Children?, Dr Wayne Dyer menjelaskan, “Lebih banyak anak belajar tentang sikap positif terhadap kesehatan, mereka akan lebih menikmati hidup.”

Jangan terlalu sering ke dokter

Tanpa disadari orangtua sering mengeluarkan pernyataan yang malah menguatkan sikap yang buruk terhadap kesehatan. Coba ingat-ingat, apakah ibumu pernah mengingatkan jika tidak pakai skarf, akan terkena flu dan sakit? Yang benar, mestinya bilang begini, “Nak, kamu kuat dan sehat sehingga mungkin terhindar dari sakit meski teman-teman kamu flu. Tapi pakailah skarf ini supaya kamu tetap hangat dan nyaman saat berada di luar ruangan.”

Dr Wayne mengingatkan orangtua untuk tidak terlalu sering ke dokter. Kalau kamu mengajari anak bahwa selalu ada pil untuk setiap keluhan dan pergi ke dokter untuk menyingkirkan penyakit, sama saja dengan tidak memberdayakan potensi mereka.

Baca juga: Asuhan Orangtua yang Berlebihan Bikin Anak Cepat Burnout

Anak-anak akan tergantung pada dokter sepanjang hidup mereka. Anak-anak harus diingatkan, merekalah yang memegang kendali terhadap kesehatan tubuh mereka sendiri.

Orangtua sebagai contoh

Penting bagi orangtua untuk memberikan contoh. Orangtua yang menjalani gaya hidup sehat tentu akan menulari anak-anaknya gaya hidup yang kurang lebih sama. Berolahraga, mengurangi stres, memilih makanan sehat, menjadi gaya hidup yang seharusnya menjadi contoh untuk anak-anak.

“Artinya sederhana saja, jalani hidup sesehat mungkin dan jauhkan tubuh Anda dari kerusakan yang tidak perlu,” kata Dr Wayne menegaskan.

Dr Wayne juga mengenalkan elemen gaya hidup sehat yang meliputi diet, olahraga, dan membuang kebiasaan bergaya hidup negatif.

Tertawa juga menjadi penyembuh yang ampuh. Dr Wayne bilang, “Saat anak tertawa, mereka sebenarnya mengeluarkan zat kimia yang diperlukan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit ke dalam aliran darah.”

Jadi sering-seringlah bersenang-senang dengan anak-anak. Tak ada salahnya orangtua jadi konyol dan jenaka di hadapan anak-anak. Dengan begitu keluargamu menjadi keluarga yang bisa tertawa bersama, sehat secara fisik dan emosional. * Dari berbagai sumber

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply