Topcareer.id – Wabah virus korona Covid-19 kian menyebar. Kini wabah tengah juga melanda Iran, sebuah negeri di Timur Tengah yang beriklim hangat. Tak mau virus kian menyebar, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan akan menghentikan sementara masuknya orang asing untuk tujuan ziarah dan pariwisata, mencegah perjalanan ke situs-situs paling suci di negara itu.
Pendek kata, untuk sementara ibadah umrah ke Mekah dan Madinah ditutup.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Kamis (27/2/2020), pemerintah Riyadh mengatakan untuk sementara menangguhkan orang masuk ke kerajaan untuk tujuan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi.
“Keputusan itu diambil untuk mendukung upaya negara dan organisasi internasional, terutama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk menghentikan penyebaran virus, mengendalikannya dan menghilangkannya,” tulis kementerian itu, dikutip dari CNBC.
Baca juga: Korona Mewabah di Iran: Wakil Menkes Terinfeksi, 50 Orang Tewas
Langkah yang terbilang memiliki efek besar ini akan menghentikan warga negara asing untuk pergi ke kota suci Mekah dan Ka’bah, serta masjid Nabi Muhammad di kota Madinah.
Otoritas Saudi menekankan tindakan itu bersifat sementara dan akan dievaluasi terus. Arab Saudi belum melaporkan kasus coronavirus baru, menurut laporan terbaru WHO.
Kementerian Luar Negeri juga meminta warganya sendiri untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara di mana virus mirip flu yang mematikan itu menyebar.
Iran menjadi pusat penyebaran Timur Tengah
Pengumuman itu muncul kurang dari 24 jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi bahwa jumlah kasus Covid-19 harian baru di luar China telah melebihi yang ada di dalam negeri untuk pertama kalinya.
Ini menyusul peningkatan kasus yang tiba-tiba di Italia, Iran dan Korea Selatan, dengan direktur jenderal WHO menggambarkan peningkatan infeksi sebagai “sangat mengganggu.”
Sembilan negara di wilayah Mediterania Timur telah mencatat kasus COVID-19, dengan Iran menjadi pusat penyebaran di Timur Tengah.
Baca juga: Pariwisata Terdampak Virus Korona, Tiket Pesawat Diskon 50% Sampai Mei
Iran telah mencatat jumlah tertinggi kematian akibat virus korona di luar China, sementara beberapa pejabat setempat mengklaim jumlah orang yang meninggal dan terinfeksi sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Kementerian kesehatan Iran telah menolak klaim tersebut.
Kementerian melaporkan ada 139 kasus virus korona di Iran pada hari Rabu, dengan 19 kematian di seluruh negeri. *
Editor: Ade Irwansyah