Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Kuliah Itu Penting Nggak, Sih? Ini Kata `Mas Menteri` Nadiem Makariem

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa Bahasa Indonesia sudah selayaknya menjadi bahasa resmi di ASEAN.Nadiem Makariem, Mendikbud RI. (dok. istimewa)

Topcareer.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim, yang di lingkungan kementeriannya disapa Mas Menteri, memiliki pandangan soal pentingnya mencicipi bangku kuliah di era sekarang.

“Menurut saya penting. Seberapa pentingnya, tergantung apa yang terjadi dalam unit pendidikan.” ungkapnya dilansir dari Youtube Deddy Corbuzier, Senin (9/3/2020).

Mantan bos Gojek itu mengibaratkan kolam renang sebagai tempat kuliah, sedangkan dunia kerja adalah laut.

“Mahasiswa bakal keluar ke laut terbuka. Cuma, saat dia S1, dilatihnya di kolam renang dan cuma satu gaya yang berarti satu prodi (program studi) atau satu disiplin. Nah, kalau hanya latihan di kolam renang, lalu gimana dia mau nyebur ke laut dengan adanya arus yang kencang, angin dan hiu-hiu di sekitarnya kalau dia nggak sekali-kali dilatih di laut juga?” ujar Mas Menteri mengibaratkan.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Beri 50% Dana BOS untuk Gaji Guru Honorer

Cara berlatih dilaut inilah yang ada dalam gebrakan terbarunya yaitu Kampus Merdeka. Dalam kebijakan tersebut, mahasiswa selama 3 semester dapat memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan belajar di luar program studi dan di luar kampus.

Dengan adanya Kampus Merdeka ini, kata nadiem, mahasiswa wajib belajar 3 semester di luar prodi-nya. Hal ini menuntut pula partisipasi komunitas profit non profit kelas dunia, perusahaan-perusahaan, universitas-universitas berpatisipasi. “Mahasiswa S1 ini para calon pemimpin bangsa. Kalau dia nggak dilatih di tempat-tempat lain, ya kapan dia siapnya. Dia akan nyemplung ke dalam itu laut dan tenggelam,” tambahnya dalam kesempatan yang sama.

Nadiem juga mengatakan perubahan ini tentu akan berjalan dengan kurikulum dan pengajar yang memadai.

“Nah, alangkah baiknya kalau kurikulum dan dosen-dosen cara mengajarnya dengan metode yang melatih skill-skill anak itu. Seperti tim best learning, debat, presentasi. Jangan kuliah secara pasif aja,” pungkasnya.

Selain Nadiem, Deddy juga menjelaskan pentingnya kuliah bagi anak-anak Indonesia.

“Kuliah itu penting, karena di dalamnya kamu bisa belajar tentang kepemimpinan, project-project yang seru, bersosialisasi, kemampuan untuk presentasi dan soft skills,” kata Deddy.

Editor: Ade Irwansyah

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply