Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Efek Corona, Penyalaan Api Olimpiade 2020 di Olympia Berlangsung Tertutup

Penyalaan obor Olimpiade 2020 di Yunani. (dok. Reuters)

Topcareer.id – Obor estafet Olimpiade Tokyo 2020 dinyalakan di bawah sinar matahari di Olympia dalam upacara yang dibayangi oleh pandemi virus corona.

Aktris Xanthi Georgiou menjadi pemimpin upacara menggunakan cermin parabola di lokasi Olimpiade di masa Yunani Kuno ribuan tahun lalu untuk menyalakan obor, sebelum menyerahkannya kepada juara menembak Olimpiade Yunani Anna Korakaki, wanita pertama yang meluncurkan estafet Olimpiade.

Korakaki kemudian menyalakan obor pelari Jepang Mizuki Noguchi, juara maraton Olimpiade 2004. Obor akan diserahkan kepada penyelenggara Olimpiade Tokyo di Athena pada 19 Maret setelah estafet tujuh hari di Yunani.

Penyelenggara Tokyo Games serta International Olympic Committee (IOC) telah bersikeras bahwa Olimpiade 2020 akan tetap berjalan sesuai rencana pada 24 Juli – 9 Agustus 2020, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa acara bisa dibatalkan atau ditunda karena penyebaran virus corona yang cepat ke seluruh dunia.

Baca juga: Sekolah dan Kampus Tutup karena Wabah Virus Corona

“Sembilan belas minggu sebelum upacara pembukaan pertandingan, kami diperkuat dalam komitmen kami oleh banyak organisasi di seluruh dunia dalam mengambil langkah-langkah signifikan untuk menahan penyebaran virus corona,” kata Presiden IOC Thomas Bach.

Dikutip dari Reuters.com, Jumat (13/3/2020), upacara menyalakan api olimpiade kali ini adalah yang pertama diadakan tanpa penonton sejak 1984. Hanya beberapa pejabat yang diizinkan untuk menonton acara ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang pada hari Rabu (11/3), Jepang memiliki 620 kasus dan 15 kematian akibat corona, tidak termasuk orang-orang di kapal pesiar yang dikarantina dekat Yokohama bulan lalu.

Para ahli mengatakan penghitungan itu mungkin rendah karena terbatasnya jumlah tes di Jepang dibandingkan dengan banyak negara lain.

Baca juga: Bisa Jadi Obat Corona, Ridwan Kamil Minta Perguruan Tinggi Riset Tanaman Kina

Ketua Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori telah menyebut pembicaraan tentang penundaan “keterlaluan”. Sementara pada hari Kamis (12/3) Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan yakin pembatalan bukanlah suatu pilihan, meskipun dia mengakui bahwa label pandemi akan mempengaruhi diskusi di masa depan. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply