Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Sosok

Mengenal Ignaz Semmelweis, Bapak Cuci Tangan Dunia

Ignaz Semmelweis. (dok. Somag News)

Topcareer.id – Tanpa Ignaz Philipp Semmelweis (1 Juli 1818–13 Agustus 1865) kita mungkin tak pernah tahu bagaimana mencuci tangan dengan bersih dan benar. Ia adalah seorang dokter asal Hongaria berketurunan Jerman. Ia dikenal sebagai pelopor prosedur antiseptik.

Karena dirinya telah menemukan bahwa kemungkinan terjadinya demam puerperal dapat dikurangi secara drastis dengan melakukan disinfeksi tangan atau mencuci tangan di klinik obstetri.

Demam puerperal adalah demam yang sering dialami oleh wanita. Akibat dari nfeksi bakteri yang menyerang saluran reproduksi perempuan setelah terjadinya kelahiran atau keguguran.

Baca juga: Cuci Tangan Bantu Cegah Penyebaran Virus Corona. Begini Caranya

Sering terjadi di rumah sakit pada pertengahan abad ke-19 dan seringkali berakibat fatal. Semmelweis mengusulkan agar para dokter mencuci tangan dengan larutan kapur yang terklorinasi.

Usulannya dikemukakan pada tahun 1847 saat ia bekerja di Klinik Obstetri Pertama Rumah Sakit Umum di Wina, Austria. Karena di situ tingkat kematian dokter tiga kali lebih tinggi daripada tingkat kematian bidan.

Walaupun telah menunjukkan hasil yang signifikan bahwa disinfeksi tangan bisa menekan tingkat kematian hingga kurang dari 1%, pengamatan Semmelweis bertentangan dengan pendapat medis yang diterima pada saat itu, sehingga komunitas kedokteran menolak gagasannya.

Semmelweis tidak dapat menjelaskan secara ilmiah mengapa mencuci tangan bisa menurunkan tingkat kematian, dan beberapa dokter merasa tersinggung dengan usulan agar mereka mencuci tangan terlebih dahulu.

Baca juga: Cuci Tangan Bisa Cegah Korona, Bagaimana dengan Hand Sanitizer?

Setelah Semmelweis meninggal, praktik cuci tangannya baru diterima secara luas. Terutama setelah Louis Pasteur berhasil membuktikan kebenaran teori kuman dan setelah Joseph Lister melakukan operasi dengan metode higienis dengan mencuci tangan terlebih dahulu dan sangat berhasil.

Namun sayang Bapak Cuci Tangan Dunia ini harus mengalami hal buruk di akhir hidupnya.

Sejak 1861, Semmelweis mengalami gangguan kejiwaan. Ia juga mengalami depresi dan sering melamun. Akibat mendapatkan kritik keras yang negatif dari luar negeri tentang praktik cuci tangannya.

Baca juga: Hand Sanitizer VS Cuci Tangan dengan Sabun, Mana Lebih Baik?

Semmelweis yang terganggu jiwanya menghujat orang-orang yang menyerangnya. Ia menuduh mereka sebagai “pembunuh yang tidak bertanggung jawab” dan “orang bodoh”.

Akibatnya, pada tahun yang sama, Semmelweis dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa. Di situ ia meninggal dunia akibat piaemia pada umur 47 tahun setelah dipukuli hingga mati oleh para penjaganya 14 hari setelah ia dimasukkan ke institusi tersebut. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply