Topcareer.id – Setelah Italia yang memiliki angka tertinggi melebihi China karena virus corona, kini malah Spanyol menyusul. Angka kematian Spanyol karena virus corona melampaui angka resmi dari China, menjadi yang tertinggi kedua di dunia.
Jumlah kematian meningkat 738 dalam 24 jam, ini merupakan rekor harian. Saat ini angka kematian di spanyol menjadi 3.434.
Sebagai perbandingan, China secara resmi melaporkan 3.285 kematian, sementara Italia negara yang paling parah terkena dampak memiliki angka kematian hingga 6.820 orang.
Tingkat infeksi Spanyol telah meningkat seperlima dan hampir 27.000 orang dirawat di rumah sakit. Madrid adalah wilayah yang paling parah terkena dampaknya di negara itu, tetapi Catalonia di timur laut mengalami peningkatan kasus yang cepat.
Baca juga: Kasus Virus Corona di Italia Tertinggi Kedua Setelah China, Ini Detilnya
Dilaporkan BBC, Wakil Perdana Menteri Spanyol Carmen Calvo dinyatakan positif mengidap virus itu, menurut pemerintah. Dia dirawat di rumah sakit pada Minggu (22/3/2020) dengan gejala pernapasan.
Anggota parlemen akan memberikan suara untuk memperpanjang keadaan darurat negara selama dua minggu hingga 11 April. Di bawah aturan tersebut, orang dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk membeli persediaan makanan dan obat-obatan penting, atau untuk bekerja.
Secara global ada 460.000 kasus virus, dengan lebih dari 20.000 kematian dan lebih dari 110.000 orang telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
“Aksi global dan solidaritas sangat penting. Respons masing-masing negara tidak akan cukup,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
Baca juga: Tak Hanya WNA China, Indonesia Kini Juga Larang WNA Asal Italia, Korsel, dan Iran
Angka yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Spanyol pada Rabu (25/3/2020) menunjukkan bahwa hanya dalam 24 jam, angka kematian nasional Spanyol naik 738. Jumlah kasusnya melonjak 7.973.
Ini adalah angka tertinggi untuk Spanyol dalam satu hari. Negara ini sekarang memiliki 47.610 kasus yang dikonfirmasi.
Catalonia menyumbang hampir 10.000 kasus. Namun wilayah yang paling parah terkena dampak adalah wilayah di sekitar ibukota Madrid, yang telah mencatat 14.597 kasus.*
Editor: Ade Irwansyah