Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 16, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Alasan di Balik Sulitnya Berhenti Menyentuh Wajah

Sumber foto: Today Show

Topcareer.id – Selama pandemi wabah COVID-19,mengurangi kebiasaan menyentuh wajah jadi salah satu cara pencegahan penularan. Tapi, sebagian besar dari kita masih sulit untuk melakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa orang menyentuh wajah mereka 23 kali dalam satu jam.

Sepertinya itu jadi masalah besar di tengah pandemi COVID-19. Mata, hidung dan mulut pada dasarnya adalah portal untuk masuknya penyakit menular. COVID-19 diyakini menyebar melalui tetesan pernapasan dari seseorang yang batuk atau bersin.

Tetapi, jika kamu bersentuhan dengan COVID-19, kemudian menyentuh dengan tangan yang tidak dicuci ke area mana pun di wajah, maka kamu berisiko menulari diri sendiri.

“Ketika orang mengatakan tidak menyentuh wajah, apa yang terjadi? Kami menyentuh wajah kami,” L. Kevin Chapman, psikolog klinis, pendiri dan direktur Kentucky Center for Anxiety and Disorders Related, memberi tahu CNBC Make It.

Jadi, kenapa sih kok susah sekali rasanya untuk tidak menyentuh wajah?

Alasan secara ilmiah

“Ada sejumlah alasan mengapa kita begitu terikat pada kebiasaan manusia yang unik ini,” kata Chapman.

Pertama, beberapa sentuhan wajah yang kita lakukan hampir semuanya seperti otomatis. Misalnya, secara ilmu saraf, menggaruk gatal di wajah (atau di mana pun) adalah refleks otomatis, artinya kamu melakukannya tanpa berpikir. Ketika gatal, itu merupakan sensasi seperti rasa sakit yang kompleks.

Ketika kita kesakitan, naluri kita adalah untuk menarik diri, tetapi ketika kita gatal, refleks kita adalah untuk menggaruk, menurut Akademi Asma, Alergi dan Imunologi Amerika.

Menyentuh wajah juga bisa menjadi kebiasaan. Seperti dengan kebiasaan lain yang sudah mendarah daging, mulai dari menggigit kuku hingga meregangkan jari-jari. Ketika kamu sudah cukup sering mengulangi perilaku, bagian otak yang disebut ganglia basal mengambil alih.

“Begitu itu terjadi, perilakunya hampir naluriah dan otak mulai bekerja semakin sedikit,” kata Charles Duhigg, penulis “The Power of Habit” kepada NPR.

Alasan secara psikologi

Menariknya, ada juga alasan psikologis mengapa kamu seing menyentuh wajahmu. Selain kebiasaan gatal dan perawatan khas, penelitian menunjukkan bahwa menyentuh wajah adalah taktik yang menenangkan diri.

“Dalam beberapa hal, ini adalah cara untuk mengatur emosi, dan ini adalah cara untuk memanfaatkan perasaan kita pada saat tertentu. Kami juga melakukannya untuk menyampaikan aspek identitas kami kepada orang-orang,” kata Chapman.

Menyentuh wajah bisa menjadi cara nonverbal untuk mengkomunikasikan perasaan atau emosi. Misalnya, kamu mungkin menyentuh wajahmu ketika kamu merasa canggung atau tidak nyaman, atau ketika kamu mencoba untuk menggoda seseorang.

“Pada akhirnya, ini adalah perilaku yang membentuk kebiasaan karena itu mewakili begitu banyak hal yang berbeda bagi kita,” kata Chapman.

Editor: Feby Ferdian

Leave a Reply