Topcareer.id – Tak hanya bekerja dari rumah, belajar dari rumah pun saat ini menjadi hal normal yang baru ketika seluruh dunia, juga Indonesia mencoba mencegah penularan Covid-19. Platform serta infrastuktur belajar daring (online) pun seperti laris manis selama pandemi.
Menurut laporan berjudul “INDONESIA BINGUNG: Perilaku Konsumen Indonesia di Tengah Wabah COVID-19” studi oleh KG Media Research menemukan bahwa ada peningkatan drastis pada pengunduhan aplikasi belajar online, seperti Ruangguru.
“Bagi pelajar, Ruangguru menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar di rumah. Tidak hanya itu, Google Classroom jadi populer karena banyak digunakan oleh para guru yang mencoba untuk mengajar secara daring,” tulis studi tersebut.
Baca juga: Mengunyah Permen Karet Bisa Meningkatkan Kinerja Otak Saat Belajar
Sebanyak 26,49% responden memilih Ruangguru untuk belajar online, lalu diikuti Google Classroom dengan 13,91%, lalu Zenius 11,92%, Zoom (10,60%), WhatsApp (6,62%), Email (5,30%), Quipper (5,30%), Khan Academy (3,31%).
“Di sini kita bisa melihat bahwa ada potensi bagi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sepenuhnya secara daring. Mulai ada perubahan pola pikir bahwa belajar tidak hanya bisa dilakukan di sekolah, namun bisa dimanapun dan kapanpun.”
Peran ibu dalam belajar online
Studi itu mencatat bahwa ada 60% peningkatan page views untuk konten yang berkaitan dengan pelajaran sekolah. Dan ternyata ibu-ibu lah yang kerap mencari informasi berkaitan dengan pelajaran sekolah melalui berbagai aplikasi dan media daring untuk menunjang proses belajar mengajar anak.
Peningkatan drastis penguduhan aplikasi belajar Ruangguru dilakukan oleh ibu rumah tangga hingga 16,67%. Selain itu, para ibu rumah tangga ini aktif dalam memberikan fasilitas pembelajaran terbaik untuk anak agar dapat belajar dalam kondisi baru dan berbeda dari kesehariannya.
Baca juga: Belajar dari Rumah, Menteri Nadiem Izinkan Dana BOS Dipakai Beli Pulsa Internet
“Tidak hanya itu, media anak yang terdapat di KG Media mengalami peningkatan pembaca terutama pada konten yang berhubungan dengan ‘cerita’. Temuan data tersebut dapat membawa kesimpulan bahwa ketika masa pembatasan sosial, kebersamaan ibu dan anak semakin meningkat,” tulis laporan itu.
“Ibu tidak hanya menjadi fasilitator yang membantu belajar, namun juga memberikan hiburan lain seperti membacakan dan memberikan konten bacaan cerita untuk anak-anaknya.”
Studi ini dilakukan melalui survei daring terhadap 2103 responden yang memiliki rerata umur enam belas sampai empat puluh lima tahun, juga studi digital independen di platform Google Analytics KG Media. *
Editor: Ade Irwansyah