Topcareer.id – Berbagai jaringan media sosial seperti, Facebook, Twitter hingga Youtube berusaha keras menghapus atau menghentikan penyebaran video konspirasi pandemi virus yang berisi klaim yang salah, menyesatkan, atau tidak terbukti tentang Covid-19.
Video “Plandemic Movie” berdurasi kira-kira 26 menit mengklaim sebagai kutipan dari film dokumenter yang lebih besar yang akan dirilis musim panas ini dan berisi klaim tentang asal-usul virus dan bagaimana penyebarannya. Video ini mencoba untuk berdebat bahwa pandemi corona diciptakan untuk membuat keuntungan dari industri farmasi membuat vaksin.
Pada pertengahan minggu, video itu telah dilihat dan dibagikan secara luas di YouTube, Twitter, Facebook, dan Vimeo milik Alphabet. Orang-orang juga berbagi klip video di Twitter.
Baca juga: Tujuh Langkah Hentikan Berita Hoax di Tengah Pandemi
Satu video yang dibagikan di Facebook oleh seseorang yang mengaku sebagai salah satu pembuat film di belakang film, telah menerima lebih dari 1,7 juta tampilan pada hari Kamis dan telah dibagikan lebih dari 140.000 kali.
Salah satu video YouTube telah menerima lebih dari 1 juta tampilan sebelum dihapus, menurut MIT Technology Review.
Awal tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengadakan pertemuan dengan para pemimpin teknologi dari Google, Facebook, Twitter dan platform teknologi lainnya, sebagian untuk membahas apa yang mereka lakukan untuk mencegah penyebaran informasi yang salah terkait virus corona yang semakin meningkat.
Baca juga: Tantangan Facebook Menghalau Hoax Corona di WhatsApp, Bisakah?
Facebook awalnya menolak mengomentari apakah video itu melanggar kebijakannya. “Memenuhi syarat untuk pemeriksa fakta agar ditinjau dan menilai,” kata juru bicara Facebook soal video, dikutip dari CNBC.
“(Video) Menyarankan bahwa memakai topeng bisa membuatmu sakit bisa mengakibatkan bahaya, jadi kami akan menghapus videonya.”
Seorang juru bicara YouTube mengatakan platform tersebut dengan cepat menghapus konten yang ditandai yang melanggar pedoman komunitasnya, termasuk konten yang mencakup saran diagnostik yang tidak berdasar secara medis untuk Covid-19.
Menurut perusahaan, video itu dihapus karena membuat klaim tentang obat untuk Covid-19 yang belum didukung oleh organisasi kesehatan.
“Berdiri teguh menjaga platformnya aman dari konten yang menyebarkan informasi kesehatan yang berbahaya dan menyesatkan,” menurut Vimeo.
Twitter, tempat pengguna membagikan tautan dan klip video, mengatakan telah memblokir tagar #PlagueofCorruption dan #PlandemicMovie dari tren dan pencarian. *
Editor: Ade Irwansyah