Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 16, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Pandemi Covid-19 Picu Kualitas Siaran Ramadan 2020 di TV Lebih Baik?

Ustadz Abdul Somad di TVOne. (dok. Youtube)

Topcareer.id – Apa ada hubungan pandemi Covid-19 dengan kualitas program Ramadan di televisi? Mungkin. Yang jelas, Komisi Penyyiaran Indonesia (KPI) menilai kualitas program siaran Ramadan 2020 di televisi mengalami peningkatan yang signifikan, ketika bulan puasa kali ini berlangsung di tengah pandemi corona.

Dikutip dari siaran pers laman resmi KPI, peningkatan kualitas itu diindikasikan dengan berkurangnya kehadiran program variety show komedi pada waktu sahur dan buka puasa di seluruh lembaga penyiaran.

Selain itu, indikasi berikutnya adalah berkurangnya pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) yang dilakukan televisi dalam siaran Ramadan tahun ini.

Baca juga: Kebiasaan Buruk Selama Pandemi yang Perlu Dihapus

Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Mimah Susanti mengungkapkan hal tersebut dalam penyampaian Hasil Evaluasi Pemantauan Siaran Ramadhan oleh KPI bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (8/5/2020) lalu.

Meskipun terjadi peningkatan, dalam pemantauan sepanjang sepuluh hari pertama di bulan Ramadan 1441 H/ 2020 M ini, menurut Santi, KPI masih menemukan konten siaran yang melanggar P3 & SPS. Dalam evaluasi yang menghadirkan seluruh lembaga penyiaran swasta (LPS) Televisi Berjaringan, Santi memaparkan potensi pelanggaran di antaranya, kekerasan verbal pada sinetron yang ditayangkan ulang (re-run) dan bullying serta makian pada program siaran variety show, pakaian yang tidak pantas, siaran wisata kuliner dengan aktivitas makan secara close-up, dan pelanggaran protokol pembatasan sosial atau physical distancing dalam program siaran langsung.

Baca juga: Kebiasaan-kebiasaan yang Baik Diadopsi Terus Saat Pandemi Berakhir

MUI sendiri memiliki catatan serupa dengan KPI terhadap tayangan Ramadan tahun ini. Di samping itu, ada pula penilaian khusus dari MUI terkait konten keagamaan. Menurut Asrosi Karni selaku Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI, ditemukan adanya kesalahan penulisan bahasa Arab dalam teks lafadz adzan dan niat puasa yang muncul di layar kaca. Selain itu, pada 26 April 2020 MUI menemukan siaran adzan Maghrib yang lebih cepat tiga menit dari seharusnya.

Ketua MUI Bidang Da’wah, Dr Cholil Nafis menilai siaran Ramadan di tahun ini, pada umumnya telah mengalami peningkatan kualitas dibanding tahun lalu. Cholil melihat adanya peningkatan dari sisi da’wah terutama terkait pada edaran MUI agar televisi menghadirkan da’i bersertifikat untuk mengisi program Ramadhan.

Baca juga: Nyaman Berpuasa bagi Penderita Diabetes Melitus

Pandemi wabah Covid-19 ini berdampak pada Siaran Ramadhan 2020. Jumlah siaran Ramadan pada beberapa televisi berkurang dibandingkan tahun lalu. Selain itu ada banyak program yang harus diformat ulang mengikuti protokol penanggulangan Covid-19 dan ada juga yang dihilangkan seperti siaran sholat Tarawih Live dari Masjidil Haram, di kota Mekkah.

Perwakilan lembaga penyiaran mengatakan akan segera menindaklanjuti masukan dari KPI dan MUI, untuk segera dilakukan perbaikan. Titin Rosmasari dari Trans 7 menyampaikan, pihaknya tetap mencari formula yang tepat agar tetap menghadirkan program siaran Ramadan yang bermanfaat bagi pemirsa, serta tetap mengutamakan keselamatan kru siaran. Hal tersebut merupakan perhatian dan kepedulian lembaga penyiaran pada para pemusik, seniman dan pekerja seni lainnya untuk tetap berpenghasilan. *

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply