Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
Sekolah

Kebingungan Tenaga Pendidik Jika Sekolah Kembali Normal Usai Pandemi

Ilustrasi pemenuhan guru.Ilustrasi pemenuhan guru. (dok. istimewa)

Topcareer.id – Anak-anak belajar di rumah selama pandemi dalam 3-4 bulan bahkan lebih, ini bukan waktu yang sebentar. Jika sudah begini, tenaga pendidik dan pihak sekolah lah yang mulai kebingungan bagaimana agar siswa bisa mengejar materi belajar yang kurang.

Dikutip dari laman HuffPost Amerika, pendidik kemungkinan akan menghabiskan banyak waktu untuk mengukur seberapa banyak siswa kehilangan waktu dan materi belajar selama pandemi, jika memang sekolah kembali normal.

Kapan pun sekolah dibuka kembali, dan betapapun berubah, atau tidak, itu terjadi, para guru perlu menghabiskan lebih banyak waktu dari biasanya untuk mengetahui di mana siswa mereka berada dan membantu banyak dari mereka mengejar ketinggalan.

“Saya pikir pertanyaan besarnya adalah: Bagaimana kita akan mendorong anak-anak maju dengan cara membantu mereka mengejar ketinggalan setelah kehilangan TK atau sepertiga tahun kelas satu,” kata Brian Perkins, profesor praktik dalam kepemimpinan pendidikan dan direktur Summer Principals Academy di Columbia University’s Teachers College.

Baca Juga: Usai Pandemi, Jam Belajar Di Sekolah Diprediksi Lebih Pendek

Ia mengatakan, guru perlu mengukur sampai mana anak-anak belajar dan harus menemukan cara untuk mengatasinya, dalam banyak kasus, mereka kehilangan waktu dan materi belajar yang sangat mendalam. Sebuah tantangan besar hanya akan mengulur waktu untuk mengukur kemajuan siswa.

Ada mata pelajaran yang mungkin dipangkas

Jika hari sekolah lebih pendek atau anak-anak hanya menghadiri beberapa hari seminggu untuk menyesuaikan kebijakan social distancing setelah normal dari pandemi, sekolah harus membuat keputusan sulit, pelajaran apa saja yang harus diprioritaskan selama waktu yang sempit.

“Saya pikir sayangnya itu harus menjadi diskusi tentang ‘Berapa banyak mata pelajaran yang dapat diterima?'” Kata Perkins dalam HuffPost.

Baca Juga: Masalah Yang Mungkin Dialami Anak-Anak Yang Kembali Sekolah Usai Pandemi Dan Solusinya

“Saat ini, kami membangun banyak bidang non-kognitif, seperti pendidikan jasmani, seni. Itu sangat penting. Tapi saya pikir itu akan menjadi pertanyaan tentang ‘Apa yang jelas-jelas diperlukan?’

Dia mengantisipasi bahwa sekolah akan memprioritaskan seni bahasa dan matematika, diikuti oleh sains dan sejarah. Sayangnya, banyak mata pelajaran lain yang tidak sesuai dengan jadwal.

Kemungkinan juga kegiatan setelah sekolah, program seni, dan atletik akan dibatalkan, yang sekali lagi, akan sangat mempersulit kehidupan bagi banyak orangtua yang bekerja.

“Acara olahraga, latihan, dan sesi pengkondisian akan dibatasi di banyak lokasi,” kata American Academy of Pediatrics (AAP), dalam pedomannya.*(RW)

Leave a Reply