Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

(in-depth) Kala Vaksin Corona Tersedia, Apa Orang Kaya Bakal Dapat Lebih Dulu?

Ilustrasi. (dok. Global Times)

Kandidat kuat vaksin corona

Saat ini ratusan ilmuwan di dunia, mungkin di antaranya juga di Indonesia, tengah berlomba menciptakan vaksin corona. Mereka berlomba dengan waktu di saat kian hari makin banyak orang terinfeksi dan meninggal dunia.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sampai April silam setidaknya ada 70-an calon vaksin corona tengah dikembangkan. Majalah Economist mengungkap, hingga 15 April terdapat 86 calon vaksin corona tengah dibuat dengan berbagai metode dan jenis.

Pekan kemarin ada perkembangan menggembirakan di AS. Koran New York Times mengabarkan, perusahaan farmasi Moderna mengatakan telah melakukan uji coba tahap satu vaksin corona dan hasilnya menggembirakan.

Uji coba dilakukan pada delapan orang yang mendapat dua dosis vaksin berbeda. Vaksin tersebut mampu membangkitkan sistem kekebalan tubuh relawan dan berhasil menaklukkan serangan virus.

Pihak Moderna mengatakan, segera melakukan uji tahap kedua pada sekitar 600 orang dan tahap ketiga pada ribuan orang sehat di bulan Juli mendatang. Badan pengawas obat dan makanan Amerika, FDA, telah memberi lampu hijau pada Moderna untuk mulai tahap kedua bulan ini.

Kantor Moderna. (dok. Bangkok Post)

Vaksin yang dibuat Moderna berkolaborasi dengan Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi (NIAID) yang diketuai Dr. Anthony Fauci. Bagian dari Lembaga Kesehatan Nasional (NIH), badan itu terlibat dalam penelitian dan percobaan vaksin corona. Moderna dan Johnson & Johnson, raksasa farmasi lain, menerima setengah miliar dolar AS (setara Rp 7,4 triliun) dari pemerintah AS untuk mempercepat pengembangan vaksin corona.

Dikutip New York Times, pada tahap satu, vaksin buatan Moderna diuji coba pada orang berusia 18 hingga 55 tahun. Sistem kekebalan tubuh mereka menciptakan antibodi yang lalu diinjeksikan sel virus di laboratorium. Hasilnya, virus berhenti menyebar dan menggandakan diri—pertanda kunci vaksin bekerja efektif.

Tingkat antibodi yang mampu menetralkan virus mencapai level yang sama dengan orang yang telah sembuh dari penyakit covid-19.

Dr. Mark J. Mulligan, direktur NYU Langone Vaccine Center menyebut hasil temuan vaksin Moderna “sangat menjanjikan.” Ia menambahkan, “Meskipun relawan yang diuji coba sedikit namun itu tampak awal yang sangat baik.”

Pengujian tahap satu masih berlanjut. Dua kelompok usia 55 tahun hingga 70 dan 71 tahun serta di atas itu siap menjalani uji coba. Moderna tak menyebut mengikutsertakan anak-anak dalam uji coba, namun, seperti dikatakan Mulligan pada New York Times, anak-anak atau mereka yang berusia muda baru dilibatkan bila tak ditemukan efek samping berarti pada orang dewasa. Dikatakan juga, vaksin diberikan dua kali, dengan rentang waktu empat minggu.

Sebelumnya, vaksin telah diuji coba pada tikus di laboratorium. Vaksin diinjeksikan lalu tikus ditularkan virus corona. Hasilnya, vaksin mampu mencegah virus menggandakan diri di paru-paru tikus.
Vaksin yang dibuat terdiri atas tiga dosis: tinggi, sedang dan rendah. Hasil yang diumumkan berdasar percobaan pada dosis rendah dan sedang. Efek samping yang dilaporkan yakni bercak merah dan perih di sekitar tangan yang diinjeksi virus.

Percobaan dosis tinggi tak dilakukan karena dosis rendah dan sedang telah menunjukkan hasil yang diinginkan. “Semakin rendah sebuah vaksin, semakin mungkin untuk diproduksi,” kata Mulligan. “Saat ini ada kebutuhan mendesak untuk segera ada vaksin corona. Itu menimbulkan kewajiban etis untuk membuat vaksin efektif dengan dosis serendah mungkin agar vaksin bisa diproduksi sebanyak-banyaknya.”

Vaksin corona buatan Moderna dihasilkan dengan metode mRNA (messanger RNA). Pengerjaan vaksin ini sudah dimulai Januari begitu ilmuwan China mengunggah susunan genetik virus corona baru yang awalnya mewabah di kota Wuhan itu ke internet. Peneliti di Moderna dan NIAID mengidentifikasi sejumlah bagian susunan kode protein virus yang bentuknya seperti duri di permukaan yang menempel pada sel manusia, yang membantu virus menyerang.

Vaksin Moderna bekerja dengan cara menginjeksi mRNA pada protein di bagian duri virus dan masuk ke sel tubuh orang sehat, yang kemudian memicu protein si virusnya. Protein tersebut menjadi bendera peringatan yang membangunkan sistem kekebalan tubuh, menstimulasinya memproduksi antibodi yang akan mencegah infeksi dengan memblok serangan bila seseorang terpapar virus.

Cari tahu lebih jauh di halaman berikutnya>>

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply