Topcareer.id – JetBlue mengumumkan bahwa mereka menjadi maskapai penerbangan AS pertama yang mengharuskan para penumpangnya mengenakan penutup wajah. Hal itu sesuai permintaan dari Association of Flight Attendants-CWA (AFA) untuk meningkatkan perlindungan bagi para pekerjanya.
“Mengenakan penutup wajah bukan tentang melindungi diri sendiri, ini tentang melindungi orang-orang di sekitar Anda,” kata Joanna Geraghty, presiden dan chief operating officer JetBlue. “Ini adalah etika terbang yang baru.”
Kebijakan baru ini telah berlaku sejak 4 Mei lalu, dengan setiap penumpang JetBlue diminta untuk menutupi hidung dan mulut mereka saat check-in, naik pesawat, dalam penerbangan, dan saat sedang terbang tidak boleh dilepas. JetBlue sudah mewajibkan semua anggota awak memakai penutup wajah juga selama bekerja.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Cek Dokumen Penumpang Secara Digital
Selain mewajibkan kru dan penumpang untuk mengenakan penutup wajah, JetBlue juga telah melakukan bagiannya untuk memerangi virus corona di udara dengan menerapkan jarak sosial di dalam pesawat. Maskapai membatasi jumlah kursi yang tersedia sehingga memberikan ruang tambahan di antara penumpang.
Semua pesawat JetBlue dilengkapi dengan hospital-grade high-efficiency air particulate (HEPA) filters. “Di dalam pesawat, udara kabin disirkulasikan dengan baik dan dibersihkan melalui filter setiap beberapa menit tetapi ini adalah ruang bersama di mana kita harus mempertimbangkan orang lain,” kata Geraghty.
Berita JetBlue ini disambut oleh Sara Nelson, presiden AFA. “Kerja bagus, JetBlue untuk menjadi maskapai penerbangan AS pertama yang mengambil langkah bertanggung jawab ini, yang disarankan CDC akan membantu memperlambat penyebaran virus,” tulisnya dalam sebuah pernyataan. Nelson juga mendorong para penumpang untuk secara sukarela memakai masker wajah. *
Editor: Ade Irwansyah