Topcareer.id – Rumah sakit di Kolombia gunakan tempat tidur yang terbuat dari kardus dan berfungsi ganda sebagai peti mati. Ini mungkin tampak tidak sehat, tetapi ketika Amerika Latin jadi pusat penyebaran virus corona, para dokter menyarankan itu mungkin sebuah inovasi terbaik.
Dengan kasus Covid-19 yang melonjak di seluruh wilayah Kolombia, tim desainer datang dengan ide sebagai solusi pragmatis suram untuk mengantisipasi kekurangan tempat tidur rumah sakit dan peti mati.
“Kami tutup selama beberapa bulan seperti perusahaan lain, sampai akhirnya kami memiliki ide ini,” kata Rodolfo Gómez, pendiri ABC Displays, yang biasa membuat alat peraga iklan dari kardus. “Ketika kami melihat apa yang terjadi di Ekuador, di mana mayat-mayat menumpuk di jalanan, kami tahu bahwa kami harus bersiap-siap entah bagaimana caranya.”
Baca juga: Ekonomi Keluarga Terdampak Covid-19, Jerman Beri Tiap Anak Rp4,7 Juta
Ekuador, tetangga selatan Kolombia adalah lokasi bagi salah satu wabah besar pertama di kawasan itu pada bulan April lalu, ketika penduduk di kota Guayaquil terpaksa membuang mayat-mayat korban Covid-19 mereka di jalan-jalan. Dalam hal itu, pihak berwenang setempat akhirnya mendistribusikan peti mati kardus untuk mengurangi kekurangan persediaan.
Kasus-kasus yang dikonfirmasi meningkat sekitar 1.000 per hari, dengan lebih dari 20.000 orang terinfeksi dan lebih dari 700 orang terbunuh, menunjukkan bahwa tindakan karantina yang ketat tidak banyak membantu meratakan kurva.
Kolombia memiliki sekitar 8.000 tempat tidur perawatan intensif untuk populasi hampir 50 juta, dan profesional kesehatan telah melaporkan kekurangan dalam alat pelindung diri.
Baca juga: Dokter Reisa Broto Asmoro, dari Dr OZ Indonesia ke Jubir Cantik Gugus Tugas COVID-19
Gómez mengatakan perusahaan dapat memproduksi hingga 3.000 tempat tidur kardus fungsi ganda yang dapat menerima beban hingga 150kg per bulannya, dan masing-masing biayanya sekitar USD 95.
“Orang mungkin mengatakan bahwa kami membuat ranjang kematian, tetapi kami hanya berusaha membantu selama krisis,” tambahnya.
Beberapa pengamat tidak yakin apa yang harus dipikirkan tentang penemuan yang mengerikan ini, mungkin itu langkah yang terlalu jauh.
“Apakah itu cerdik atau menakutkan?” tanya salah satu pengguna Twitter. “Aku masih belum memutuskan.” jawab Gómez.
Tetapi meskipun idenya tidak ortodoks, dokter belum menepisnya. “Jujur saja, jika kasus-kasus berputar di luar kendali dan ada kebutuhan yang mendesak untuk tempat tidur rumah sakit dengan harga murah, maka ini bisa membuktikan solusi yang cukup cerdik,” kata Magda Tovar, seorang dokter di Bogotá, ibukota Kolombia. *
Editor: Ade Irwansyah