TopCareerID

Burnout Akibat WFH Bisa Terjadi. Ini Sebab dan Cara Atasinya

Ilustrasi burnout. Sumber foto: gettyimages

Topcareer.id – Kerja dari rumah atau WFH (work from home) juga dapat mengakibatkan burnout pada karyawan. Burnout, sederhananya, adalah perasaan penipisan energi pada pekerjaan, peningkatan jarak mental dari pekerjaanmu atau berkurangnya profesionalitas.

Sejak tahun 2019 lalu, WHO telah mengakui burnout atau kelelahan bekerja sebagai penyakit resmi. Burnout bisa diakibatkan oleh beberapa cara, tetapi tiga faktor penyumbang terbesar adalah kelelahan, sinisme, dan ketidakefisienan untuk pekerjaan.

Bahkan, satu studi yang dilakukan oleh TollFreeForwarding.com menemukan bahwa:

Tapi bagaimana dengan kelelahan saat bekerja dari rumah atau WFH? Dengan banyak pekerja sekarang bekerja dari rumah di tengah pandemi dan terpaksa menyulap sejumlah tanggung jawab, mereka bisa rentan terhadap burnout.

Baca juga: Saran Berpakaian Bisnis Casual Saat Meeting Video dengan Bos atau Klien

Berikut beberapa penyebab burnout saat WFH:

Hilangnya batasan
Ini masalah umum yanhg bisa menyebabkan kelelahan ekstra saat bekerja di rumah. Menemukan keseimbangan kehidupan-kerja adalah kuncinya. Kamu perlu belajar bagaimana memisahkan pekerjaan dari kehidupan rumah tangga, karena ketika mereka berbaur bersama, otak kamu tidak bisa berhenti dan beristirahat.

Apa yang terjadi pada kebanyakan orang ketika mereka bekerja dari rumah adalah mereka sering bekerja lebih lama. Untuk mengatasi ini, kamu perlu menetapkan batasan yang jelas. Putuskan waktu ketika kamu akan berhenti bekerja.

Kurangnya kontrol
Sering kali, pekerja yang burnout merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas jadwal, interaksi, dan manajemen waktu mereka. Mengingat pandemi saat ini, perasaan itu lebih umum terjadi. Yang terbaik adalah membuat jadwal yang menunjuk pekerjaan, keluarga dan waktu luang untuk mendapatkan kembali rasa kontrol.

Baca lebih jauh di halaman berikutnya>>

Tekanan ingin menjadi ‘Pekerja Sempurna’
Selalu ada keinginan manusia untuk menjadi pekerja yang sempurna dan ini bisa menambah stres. Dengan banyaknya orang yang bekerja dari jarak jauh atau WFH, banyak yang merasa mereka perlu membuktikan bahwa mereka tidak bermalas-malasan di rumah, sehingga mereka bekerja ekstra keras untuk menjadi ‘pekerja yang sempurna.’

Cara terbaik untuk memerangi ini adalah dengan menetapkan harapan dengan atasan kamu. Jelaskan apa tugas kamu dan harapan mereka, dan kemudian kamu bisa berada di halaman yang sama untuk apa yang diharapkan.

Tidak adanya koneksi sosial
Bahkan jika kamu bersama keluarga atau orang terkasih di rumah, kehilangan hubungan sosial adalah faktor nyata dalam kehidupan WFH. Ada banyak manfaat memiliki kolega untuk diajak bicara di tempat kerja, tetapi dengan banyak bekerja dari jarak jauh, orang tidak memiliki aspek sosial tambahan itu.

Baca juga: Ada Jadwal Video Meeting Hari Ini dengan Klien? Jangan Lupa Dandan. Ini Sebabnya

Manajer sebaiknya memeriksa secara teratur dengan anggota tim mereka untuk membantu memprioritaskan tugas dan memberikan umpan balik. Ini dapat membantu pekerja lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan merasa seperti mereka berkontribusi pada keberhasilan tim.

Tidak meluangkan waktu untuk diri sendiri
Terlalu asyik work from home terkadang membuat lupa untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Pastikan kamu menambahkan aktivitas kecil yang memberimu kegembiraan di hari-harimu. Jalan-jalan, baca buku, masak bersama pasangan, FaceTime sahabat. Apapun itu pastikan kamu meluangkan sedikit waktu untuk kebahagiaanmu sendiri setiap hari. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version