Topcareer.id – Pandemi virus corona yang memaksa penutupan perkantoran, juga membuat perkuliahan lebih banyak berlangsung secara online. Diprediksi belajar online yang bakal terus menjadi tren dunia perkuliahan ini akan meningkatkan pemakaian buku teks digital atau ebook.
Mike Husbey, CEO Barnes and Noble Education, mengatakan pandemi virus corona telah mempercepat tren bisnisnya yang telah diantisipasi selama bertahun-tahun, yakni munculnya buku teks digital.
“Buku teks fisik masih merupakan format yang disukai siswa, baik karena mereka tidak ingin mengandalkan koneksi internet atau karena lebih nyaman,” kata Husbey, dikutip dari laman CNBC Make It.
“Kami percaya masih ada ketertarikan yang sangat panjang pada buku fisik, tetapi pergeseran ke digital semakin cepat. Saya kira momen titik balik mungkin merupakan cara yang baik untuk menggambarkannya. Dan itu adalah sesuatu yang telah kami rencanakan.”
Baca juga: Istilah Unik Buat Para Pecinta Buku. Kamu Termasuk yang Mana?
Ia menambahkan bahwa di organisasinya, persentase courseware (perangkat lunak komputer yang dirancang untuk digunakan dalam proses belajar-mengajar mandiri) yang ditawarkan secara digital telah meningkat dari sekitar 20% pada awal semester terakhir ini menjadi sekitar 30% musim panas ini.
Dia mengatakan pergeseran ke courseware ini juga akan membawa model baru untuk membayar – dan mendistribusikan – buku pelajaran, seperti program “akses inklusif” di mana semua siswa membayar biaya tetap yang lebih rendah termasuk dalam biaya kuliah mereka yang memberikan semua siswa akses ke courseware digital.
“Ini meratakan lapangan bermain dari sudut pandang sosial ekonomi,” kata Husbey.
Ia mencatat bahwa sebanyak sepertiga siswa tidak membeli buku teks, baik secara digital atau fisik, baik karena mereka memang tidak memnginginkannya atau karena mereka tidak mampu membelinya. “Dan courseware digital dapat meningkatkan skala dengan cara yang sangat hemat biaya.” *
Editor: Ade Irwansyah
