Topcareer.id – Perawatan kecantikan adalah salah satu bidang yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Banyak Salon, Barbershop, dan penyedia jasa kecantikan lainnya, yang terpaksa tutup demi mendukung upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Padahal, dilihat dari segi ekonomi, perawatan kesehatan dan kecantikan turut menyumbang pertumbuhan ekonomi dari sektor jasa, dengan nilai yang cukup besar. Keberadaan bidang ini juga mendorong tumbuhnya industri manufaktur di dalam negeri.
Pada saat ini, produk kosmetik sendiri sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Tak heran, pada tahun 2017 lalu, industri kosmetik nasional mampu tumbuh hingga 20 persen.
Peningkatan ini juga diperkuat oleh munculnya inovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak. Sebagai informasi, 95 persen atau hampir semua industri kosmetik nasional, merupakan industri kecil dan menengah.
“Jadi, kembalinya produktifnya saudara-saudari kita di bidang ini, sangat penting, karena bermanfaat bagi diri kita dan juga orang banyak,” ucap Tim Komunikasi Publik, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro, di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (27/6).
Beberapa ekonom menyatakan, hampir setengah angkatan tenaga kerja kita, bekerja di bidang jasa. Kontribusi sektor jasa sendiri mampu mencapai lebih dari setengah dari produk domestik bruto, atau PDB nasional.
