TopCareerID

5 Mitos Seputar Tidur yang Ternyata Buruk untuk Kesehatan

Dok. Skyland Trail

Topcareer.id – Manusia menghabiskan sekitar sepertiga dari hidupnya untuk tidur. Bagi sebagian orang mungkin ada yang mengalami susah tidur hingga melakukan cara-cara yang dinilai bisa mengobati. Mungkin beberapa di antaranya mitos yang malah berbahaya.

Ilmuwan tidur mengatakan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mendidik masyarakat tentang perilaku tidur yang sehat – dan menghilangkan rumor tentang perilaku tidak sehat. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Health melakukan hal itu dengan mendapati mitos-mitos tidur. Berikut mitos seputar tidur, seperti dikutip dari Healthline.

Mitos # 1: Banyak orang dewasa hanya butuh 5 jam tidur untuk kesehatan umum

Para peneliti menilai mitos ini sebagai yang paling berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat. Kurang tidur akan memengaruhi jantung (meningkatkan risiko hipertensi dan serangan jantung) dan pikiran (mengurangi fungsi kognitif dan meningkatkan risiko depresi). Risiko diabetes dan obesitas juga meningkat.

Untuk orang dewasa, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan antara tujuh dan sembilan jam tidur per malam, dan benar-benar tidak ada jalan pintas untuk mengatasinya.

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diperhatikan untuk Tidur Malam Berkualitas

Mitos # 2: Menonton televisi adalah cara yang baik untuk bersantai sebelum tidur

Kamu mungkin sudah menyadari bahwa ini tidak baik. Dan itu berlaku untuk lebih dari sekedar televisi. Ponsel, tablet, dan segala jenis barang elektronik pribadi bukanlah ide yang baik ketika kamu bersiap-siap untuk tidur.

Para peneliti semakin fokus pada “cahaya biru” yang dipancarkan oleh layar dan pengaruhnya terhadap tidur dan hasil kesehatan negatif yang berhubungan dengan tidur.

Mitos # 3: Dalam hal kesehatan, tidak masalah jam berapapun tidur

Tubuh kita cenderung mengikuti ritme alami terjaga dan tidur yang selaras dengan matahari terbit dan terbenam karena suatu alasan. Namun, karena karier, keluarga, dan kehidupan sosial, kita tidak selalu tidur pada malam hari.

Penulis penelitian menulis bahwa individu yang bekerja shift malam sering mengalami desinkronisasi ritme sirkadian dan kualitas tidur yang lebih rendah.  

“Waktu tidur itu penting,” kata penulis studi itu Rebecca Robbins, PhD, seorang rekan pascadoktoral di Fakultas Kedokteran NYU di Pusat Perubahan Perilaku Sehat. “Itulah sebabnya kita melihat risiko kesehatan berkelompok di antara individu yang bekerja berdasarkan jadwal shift.”

Baca juga: Nyeri Akibat Tidur Terganggu

Mitos # 4: Berbaring di tempat tidur dengan mata tertutup hampir sama baiknya dengan tidur

Kamu mungkin merasa sudah mendapatkan istirahat yang cukup dengan berbaring di tempat tidur, bahkan jika kamu tidak bisa tidur, tetapi para peneliti menilai mitos ini sebagai salah besar dan berpotensi berbahaya.

Segala sesuatu dari otak hingga jantung berfungsi paru-paru berbeda saat tidur dibandingkan dengan terjaga. Jika kamu tahu kamu sudah bangun, seluruh tubuh juga begitu.

Mitos # 5: Dapat tertidur kapan saja dan di mana saja adalah tanda sistem tidur yang sehat

“Tidur yang nyenyak sebenarnya butuh beberapa menit untuk tertidur. Kami benar-benar melihat bahwa jika orang langsung tertidur, itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka tidak cukup tidur,” kata Robbins.

Ya, itu mungkin tampak seperti hadiah, tetapi langsung tertidur, baik di pesawat terbang atau dalam pertemuan yang membosankan, sebenarnya bisa berarti kamu kurang tidur. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version