Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Sunday, December 8, 2024
idtopcareer@gmail.com
Lifestyle

Nasib Indera Perasa dan Penciuman Pasien Covid-19, Akankah Pulih?

Penanganan pasien Covid-19. (dok. The Jakarta Post)

Topcareer.id – Sebuah studi menemukan hampir 90% orang yang kehilangan indera penciuman atau indera perasa saat terinfeksi Covid-19 membaik atau pulih dalam sebulan.

Studi ini dilakukan di Italia, menemukan 49% pasien telah sepenuhnya mendapatkan kembali indera penciuman atau perasanya dan 40% melaporkan peningkatan.

Tetapi 10% lainnya mengatakan gejalanya tetap sama atau justru memburuk. Mengingat skala pandemi ini, para ahli memperingatkan bahwa ratusan ribu orang bisa menghadapi masalah ini dalam jangka panjang.

Perubahan atau kehilangan indera penciuman atau perasa seseorang sekarang diakui sebagai gejala inti dari Covid-19 akibat virus corona.

Menurut saran National Health Service (NHS) Inggris, siapa pun yang mengalaminya harus segera mengisolasi diri dan melakukan tes.

Baca juga: Studi: Makan Es Krim Bisa Turunkan Tingkat Stres. Ini Penjelasannya

Tim peneliti internasional mensurvei 187 orang Italia yang memiliki virus corona tetapi tidak cukup sakit untuk dirawat di rumah sakit.

Tiap individu diminta untuk menilai indra penciuman atau perasa mereka segera setelah mereka didiagnosis dan sebulan lagi kemudian.

Sebanyak 113 orang melaporkan perubahan dalam indera penciuman atau perasa mereka:

  • 55 orang mengatakan mereka telah pulih sepenuhnya
  • 46 orang melaporkan peningkatan gejala mereka
  • 12 orang menemukan gejalanya tidak berubah atau lebih buruk

Orang-orang yang memiliki gejala parah merasa perlu waktu lebih lama untuk menjadi lebih baik dalam pemulihan fungsi indera penciuman dan perasanya.

Dokter Claire Hopkins, salah satu peneliti dan presiden British Rhinological Society, mengatakan timnya sekarang melakukan lebih banyak penelitian pada orang-orang dengan gejala yang bertahan lama.

Baca juga: Awas, Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Kena Corona

“Data dari penyakit virus lain dan beberapa data baru yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa sebagian besar orang akan menjadi lebih baik tetapi bagi sebagian orang, pemulihannya akan lambat.” Kata Dokter Claire.

“Untuk orang-orang yang pulih lebih cepat, kemungkinan virus hanya mempengaruhi sel-sel yang melapisi hidung mereka. Sedangkan bagi mereka yang pulih lebih lambat, mungkin virus itu juga mempengaruhi saraf yang terlibat dalam indera penciuman, sehingga diperlukan waktu lebih lama bagi sel-sel saraf ini untuk memperbaiki dan beregenerasi.” tambahnya.

Menulis dalam jurnal yang sama, Dokter Joshua Levy, seorang spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Emory mengatakan, bahkan dengan tingkat resolusi yang tinggi, orang dengan gejala yang dipengaruhi oleh pandemi ini menunjukkan betapa banyak jumlahnya dan hampir pasti terjadi pada pasien yang kemungkinan akan mengalami gejala yang sulit dipulihkan ini.

Namun dia mengatakan ada sedikit intervensi untuk orang yang mengalami masalah ini. Dia menyarankan bahwa dalam kasus jangka panjang orang dapat mempertimbangkan terapi pelatihan penciuman. Makalah ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Otolaryngology – Head and Neck Surgery.

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply