Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 16, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Jika Kelas Sepenuhnya Beralih Ke Belajar Online, AS Akan Tarik Visa Mahasiswa Asing

Ilustrasi. (dok. Atlanta Jewish Times)

Topcareer.id – Mahasiswa asing tidak akan diizinkan tinggal di Amerika Serikat musim gugur ini jika universitas mereka telah memindahkan kelas sepenuhnya pada kelas online di masa pandemi corona yang masih berlangsung, kecuali mereka beralih ke kursus dengan biaya kuliah pribadi.

Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) mengatakan orang yang melanggar bisa menghadapi deportasi jika mereka tidak mematuhi aturan.

Mengutip BBC, akibat pandemi virus corona, telah banyak universitas di negara-negara seluruh dunia yang memindahkan kelasnya secara online.

Sejumlah besar mahasiswa asing dari berbagai negara di dunia datang ke AS untuk belajar setiap tahun dan merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi universitas di sana karena banyak mahasiswa asing yang membayar uang sekolah penuh.

Baca juga: Universitas Ini Gelar Kuliah Online Hingga 2021

Universitas Harvard telah mengumumkan semua instruksi kursus akan dikirimkan secara online ketika mahasiswa kembali di tahun akademik baru.

Student and Exchange Visitor Program, yang dijalankan oleh ICE, telah mengizinkan mahasiswa asing untuk melanjutkan kursus musim semi dan musim panas 2020 secara online sambil tetap berada di negara itu.

Baca juga: Belajar Online Berpotensi Jadi Opsi Utama di Masa Depan

Pengumuman hari Senin (6/7/2020) kemarin mengatakan bahwa siswa asing yang tetap berada di AS ketika mendaftar di kursus online dan gagal beralih ke kursus pribadi dapat menghadapi “konsekuensi imigrasi tetapi tidak terbatas pada inisiasi proses penghapusan”.

Aturan ini berlaku untuk pemegang visa F-1 dan M-1, yang diperuntukkan bagi mahasiswa akademik dan kejuruan. Departemen Luar Negeri mengeluarkan 388.839 F visa dan 9.518 M visa pada tahun fiskal 2019, menurut data agensi.

Menurut Departemen Perdagangan AS, siswa internasional menyumbang sekitar USD 45 miliar untuk ekonomi negara itu pada tahun 2018. Namun, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang anti-asing, pembatasan terhadap warga asing lewat berbagai aturan kerap diterapkan. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply