Topcareer.id – Hasil dari proyek penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Psychological Association Emotion menunjukkan bahwa kebaikan kecil yang ditunjukkan kepada orang lain di tempat kerja cenderung menyebar di seluruh organisasi.
Sekelompok peneliti dari University of California mengatakan kepada para pekerja di markas besar Coca Cola di Madrid bahwa mereka mengambil bagian dalam penelitian untuk mengukur tingkat kebahagiaan, kepuasan kerja, hubungan dengan kolega dan mereka, pengalaman positif dan negatif dari perilaku orang lain, serta penilaian perilaku pekerja.
Tanpa diketahui para pekerja, semua orang di tempat kerja telah dipisahkan menjadi tiga kelompok: pemberi, penerima, dan pengontrol. Pemberi diinstruksikan untuk melakukan bantuan kecil yang didefinisikan dalam penelitian ini sebagai perilaku prososial. Penerima bertugas untuk berterima kasih kepada mereka atas pekerjaan mereka. Kelompok kontrol adalah orang-orang di tempat kerja yang tidak diberi status sebagai Pemberi atau Penerima untuk memberikan dasar sebagai perbandingan.
Baca Juga: Ingin Gaji Naik Pesat? Bekerja di Luar Negeri
Meskipun para peneliti mengakui bahwa tidak ada pertimbangan yang diambil untuk kondisi kerja lainnya selama masa studi, mereka menyimpulkan bahwa tindakan kebaikan tidak luput dari perhatian dan, pada kenyataannya cenderung menyebar di seluruh organisasi.
Selain itu, tindakan prososial Pemberi mengilhami orang lain untuk bertindak: Penerima membayar tindakan kebaikan mereka ke depan dengan 278 persen lebih banyak perilaku prososial daripada Kontrol. Hasil ini mengungkapkan bahwa mempraktikkan prososialitas sehari-hari sama-sama menguatkan emosi dan menular, serta menerima prososialitas sehari-hari adalah pengalaman yang sangat positif.
Efeknya juga tampak tahan lama. Satu bulan setelah studi berakhir, para Penerima selama masa studi menikmati tingkat kebahagiaan yang secara signifikan lebih tinggi daripada Kontrol.
Mungkin yang paling mengejutkan, para kelompok Penerima juga melaporkan sendiri bahwa mereka telah mulai melakukan lebih banyak bantuan untuk orang lain, sekitar tiga kali lebih banyak daripada rekan-rekan mereka di kelompok Kontrol. Studi ini juga menyimpulkan bahwa bantuan tersebut lebih dari sekadar balasan, karena Penerima melakukan bantuan untuk orang lain selain orang-orang dalam kategori Pemberi.
Kesimpulan yang tak terhindarkan adalah bahwa tindakan kebaikan menciptakan lingkaran perilaku yang luhur dalam suatu organisasi.**(RW)