Topcareer.id – Semenjak penerapan new normal akibat pandemi COVID-19, banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi digital baik untuk HR maupun untuk membantu upskilling karyawan.
Agar bisa bersaing dengan banyak perusahaan lain baik dalam negeri maupun secara global, sudah tidak bisa jika perusahaan masih terus menggunakan pola dan cara lama. Era new normal saat ini adalah jaman serba teknologi dan digital
Tidak bisa dipungkiri, di masa new normal ini banyak perusahaan diuntungkan dengan kemajuan teknologi dan juga perkembangan digital yang sangat pesat.
Khususnya terkait dengan pelatihan karyawan akan menjadi lebih mudah dilakukan agar karyawan bisa mengembangkan kemampuan dirinya menggunakan teknologi digital.
Baca Juga: Perusahaan IT Jepang Ini Atur Ulang Kerja Karyawan di Masa New Normal
Dalam Webinar Insight Talenta dengan topik “Leveraging HR Tech to Recruit, Train and Manage People During New Normal” pada Sabtu, 4 Juli 2020.
“Upskilling kadang dianggap sebagai kata-kata yang trendy, kalau saya lihat itu sebenarnya kontekstual banget. Untuk di Indonesia sendiri masih banyak karyawan dengan skill dasar masih sangat kekurangan.” kata Vice President, Business & Operations, Ruangkerja by Ruangguru, Ritchie Goenawan
Ia menambahkan karyawan kantor sebenarnya sekarang sudah bisa disupport dengan teknologi digital untuk upgrading skill mereka. “Digital learning mulai banyak disukai sekarang, karena selain lebih murah juga lebih fleksibel.”ujarnya.
Siapa yang bisa maju dan berkembang dengan cepat maka dialah yang akan menjadi pemenang. Penggunaan teknologi digital untuk e-learning selain untuk anak sekolah dan kuliah, juga sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan, terutama di masa new normal sekarang.
Baca Juga: Riset: 67% Orang Indonesia Sudah Kepengin Jalan-Jalan saat New Normal
Indonesia dikatakan memiliki bonus demografi, suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif. Namun menurut Ritchie diperlukan strategi untuk bisa meningkatkan skill mereka.
“Bonus demografi walaupun berarti banyak sumber daya manusia tapi enggak ada skillnya, ya enggak ada gunanya. Kalau bonus demografi tidak dibikin produktif, di global state kita akan tetap kalah.”tutur Ritchie.
Digital learning di perusahaan bisa semaksimal mungkin diaplikasikan secara langsung untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan. Pelatihan dengan teknologi digital ini jangan sampai dianggap sebagai tugas tambahan, namun dampaknya harus positif bagi karyawan.
Menurut Ritchie perusahaan harus pandai mengkombinasikan teknologi, kombinasi apa yg paling efektif diambil oleh company untuk online learning?
“Ruangkerja by Ruangguru berusaha menjawab tantangan ini. Kita selalu mikirin gimana perusahaan bisa membantu karyawan untuk belajar upskilling yang efektif.”jelas Ritchie.
Teknologi digital learning ini merupakan hasil nyata untuk sebuah kemajuan pada bidang teknologi yang sangat bermanfaat, salah satunya untuk mendukung pelatihan tenaga kerja atau karyawan sebuah perusahaan dalam meningkatkan kemampuannya.**(RW)
