Topcareer.id – Perekonomian Singapura masuki resesi setelah menyusut hingga 41,2% pada kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perkiraan ini disampaikan oleh Departemen Perdagangan dan Industri Singapura pada Selasa (14/7/2020).
Dikutip dari CNBC, perkiraan produk domestik bruto terbaru – sebagian besar dihitung dari data pada bulan April dan Mei – lebih buruk dari perkiraan analis. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi Asia Tenggara menyusut sebesar 37,4% kuartal-ke-kuartal.
Resesi teknis didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut dari kontraksi kuartal ke kuartal. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Singapura melaporkan penurunan 3,3% dalam produk domestik bruto dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Baca juga: New Normal, Singapura Bersiap Buka Gerbang Ekonomi
Dibandingkan dengan tahun lalu, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 12,6% pada kuartal kedua. Itu juga lebih buruk dari perkiraan 10,5% oleh para analis dalam jajak pendapat Reuters.
Kinerja ekonomi pada kuartal kedua memburuk karena penerapan langkah-langkah lockdown sebagian yang bertujuan mengurangi penyebaran virus corona.
Langkah-langkah itu, yang dimulai pada awal April, melibatkan penutupan sebagian besar tempat kerja (kecuali yang menawarkan layanan penting) dan menutup semua sekolah untuk sementara waktu. Pemerintah Singapura melonggarkan beberapa langkah mulai awal Juni.
Berikut adalah kinerja berbagai sektor dalam perekonomian Singapura pada kuartal kedua:
Baca juga: Penelitian: 90% Karyawan Singapura Ingin Tetap WFH usai Pandemi
– Manufaktur diperluas 2,5% tahun-ke-tahun (yoy);
– Konstruksi anjlok 54,7% dibandingkan tahun lalu;
– Industri yang memproduksi jasa mengalami kontraksi 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Singapura, negara kota dengan populasi 5,7 juta, telah melaporkan salah satu jumlah kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Baca juga: Jepang dan Singapura Bakal Sangat Berjuang Hadapi Ekonomi Dampak Corona
Hingga Senin, negara itu telah memastikan lebih dari 46.200 orang terinfeksi dan 26 kematian, menurut kementerian kesehatannya.
Pandemi virus korona, yang merupakan salah satu ancaman terbesar bagi ekonomi global, dapat menyeret Singapura ke dalam resesi ekonomi terburuknya tahun ini. Pemerintah telah memproyeksikan kontraksi tahunan antara 4% dan 7% untuk tahun 2020. *
Editor: Ade Irwansyah