Topcareer.id – Dokter spesialis olahraga, Anita Suryani mengungkapkan bahwa pusat kebugaran dan tempat olahraga publik menjadi tempat dengan risiko penularan virus corona yang tinggi.
“Olahraga merupakan aktivitas yang dapat menimbulkan aerosol. Dan aerosol membuat droplet jadi semakin kecil dan membuat bertahan lebih lama di udara sehingga penularan jadi makin mudah,” ujarnya di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/7/2020).
Meskipun begitu, tak bisa dipungkiri banyak masyarakat yang tetap lebih memilih datang ke tempat kebugaran dibandingkan melakukan latihan fisik atau berolahraga di rumah saja.
Baca juga: Makan Setelah Berolahraga Itu Penting. Apa Makanan Terbaiknya?
Melihat hal itu, Anita pun membagi tips agar tetap aman saat berolahraga di pusat kebugaran atau fasilitas olahraga pada ruang tertutup lainnya. Salah satunya dengan membawa semua peralatan sendiri seperti handuk, baju dan botol air.
“Sementara untuk peralatan olahraga yang digunakan bersama, selalu bersihkan terlebih dahulu dengan disinfektan sebelum digunakan. Dan jangan menyentuh mata, hidung dan mulut setelah memegang peralatan kebugaran,” tegasnya.
Anita juga menganjurkan untuk tetap menggunakan masker saat berolahraga. Namun pengunaan masker ini akan menjadi masalah tersendiri apabila kita memilih untuk berolahraga dengan intesitas tinggi, terlebih di tempat umum.
Baca juga: Olahraga Satu Ini di Kantor Drastis Kurangi Risiko Penyakit Jantung
“Masker dapat mengganggu metabolisme tubuh saat intensitas olahraga tinggi, namun tidak masalah untuk olahraga dengan intensitas rendah dan sedang. Karena olahraga intensitas sedang itu meningkatkan sistem imun,” pungkasnya.(Feb)
