Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Tuesday, April 23, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Stasiun Penelitian Bawah Laut Terbesar di Dunia Siap Diluncurkan

Sumber foto: newatlas.com

Topcareer.id – Meskipun banyak peningkatan dalam hal eksplorasi selama beberapa dekade terakhir, namun pengetahuan tentang kehidupan dasar laut masih banyak yang belum diketahui.

Untuk mengubah skenario ini, seorang aquanaut penjelajah samudra yang terkenal dan pelestari alam, Fabien Cousteau bekerjasama dengan desainer industri Yves Behar untuk membangun stasiun penelitian layaknya Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di bawah laut.

Proyek yang disebut “Proteus” ini akan menjadi laboratorium bawah laut, di mana para ilmuwan dapat mempelajari laut selama berbulan-bulan. Cousteau mengusulkan untuk membangun stasiun penelitian seluas 1.200 meter persegi pada kedalaman 18 meter di Laut Karibia lepas pantai pulau Curacao milik Belanda.

Ini akan menjadi tiga atau empat kali ukuran habitat kapal selam yang sebelumnya dibangun, menampung hingga dua belas orang sekaligus. Berdasarkan konsep spiral, pusat penelitian melekat pada dasar laut dengan kaki yang dirancang untuk beradaptasi dengan medan variabel.

Baca juga: Masalah di Tengah Laut: Awak Kapal Bekerja Melebihi Masa Kontrak

Didesain sebagai struktur melingkar dua lantai, Proteus berisi serangkaian pod modular yang melekat pada badan utama. Ini mengakomodasi berbagai kegunaan, termasuk laboratorium, tempat tidur, kamar mandi, ruang medis, sistem pendukung kehidupan, dan penyimpanan.

Pod terbesar ini berisi kolam bulan atau teras basah yang memungkinkan kapal selam merapat. Pod ini dapat disatukan atau dilepas untuk beradaptasi dengan kebutuhan spesifik pengguna dari waktu ke waktu.

Didukung sepenuhnya oleh energi angin dan matahari, dan konversi energi termal laut, stasiun Proteus juga akan menampilkan rumah kaca bawah laut pertama di dunia, yang akan menanam tanaman pangan segar bagi mereka yang bekerja di sana.

Baca juga: Bidik Pasar Afrika, Facebook Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut

Ini akan menjadi platform untuk kolaborasi global di antara para peneliti, akademisi, lembaga pemerintah, dan perusahaan terkemuka dunia untuk memajukan ilmu pengetahuan demi manfaat masa depan planet ini.

Menurut cucu penjelajah oseanografi Prancis terkenal Jacques-Yves Cousteau ini, desain proyek sudah siap diluncurkan. Diperlukan tiga tahun bagi Proteus untuk diinsta. Itu belum termasuk pandemi virus corona yang menunda proyek.(Feb)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply