Topcareer.id – Aplikasi perjalanan online terbesar di Asia Tenggara, Traveloka umumkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan USD 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun (USD1=Rp 14.546) untuk membantu meningkatkan operasinya di tengah krisis virus corona.
Dikutip dari laman Reuters, startup asal Indonesia ini mengatakan putaran pendanaannya dipimpin oleh lembaga keuangan global dan termasuk investor yang ada, seperti pendukung awal East Ventures.
Traveloka, yang mengklaim memiliki lebih dari 60 juta unduhan, telah terpukul oleh wabah virus corona, ketika negara-negara Asia Tenggara menutup perbatasan dan memberlakukan penguncian ketat, menekan industri pariwisata yang sebelumnya berkembang pesat.
Startup memangkas pekerja, dengan salah satu afiliasinya, hotel agregator Indonesia Airy Rooms, ditutup.
Baca juga: Airy Rooms Tumbang di Tengah Pandemi, Tutup 31 Mei 2020
Tetapi, ketika pembatasan perjalanan domestik mulai mereda di wilayah tersebut, Traveloka melihat pemulihan yang menggembirakan di pasar-pasar utamanya karena adanya kenaikan pemesanan perjalanan dan aktivitas oleh pembuat liburan lokal.
“Bisnis kami di Vietnam telah kembali ke level 100% sebelum Covid-19 dan Thailand telah melampaui 50% sebelum level Covid-19,” kata co-founder & CEO Traveloka Ferry Unardi dalam sebuah pernyataan.
Dia mencatat bahwa Indonesia dan Malaysia juga melihat peningkatan dari minggu ke minggu yang kuat.
Pemerintah Thailand pada Juni mengumumkan subsidi USD 722 juta untuk memacu perjalanan domestik, sementara Vietnam dan Singapura telah mengumumkan kampanye promosi pariwisata lokal yang luas.
Baca juga: 7% Orang Amerika Percaya Susu Cokelat Berasal dari Sapi Cokelat
Sementara itu, Resor Indonesia di Bali berencana buka kembali untuk wisatawan lokal minggu ini dan untuk pelancong internasional pada 11 September.
Menurut Unardi, Traveloka akan menggunakan dana baru untuk meningkatkan neraca dan meningkatkan penawaran perjalanan domestik serta penawaran keuangannya.(Feb)
