Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 27, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Mengapa Emas Dianggap ‘Safe Haven’ dalam Krisis Virus Corona

Topcareer.id – Tingkat ketakutan investor sangat tinggi saat ini, karena pandemi virus corona mengubah krisis kesehatan global menjadi krisis ekonomi. Dan tidak pasti kapan dunia akan pulih dari salah satu krisis ini.

Dalam masa ketidakpastian seperti itulah emas disebut-sebut sebagai aset “safe haven” bagi mereka yang mencari perlindungan dari investasi yang lebih volatil secara tradisional, seperti saham.

“Dibandingkan dengan investasi dalam saham, di mana bahkan perusahaan blue chip terbesar bisa gagal, investasi dalam emas sering tampak berisiko rendah,” kata Adam Vettese, analis pasar pada platform investasi eToro, mengutip CNBC.

Penyimpan nilai yang andal
Sebagai bentuk mata uang paling awal di dunia, sifat fisik emas berarti emas telah lama dianggap sebagai penyimpan nilai yang andal.

Emas cukup banyak tersedia untuk diperdagangkan tetapi dalam pasokan terbatas, sehingga cukup langka untuk dianggap berharga dan emas tidak korosif serta tahan lama dibanding logam lain.

Apa itu aset Safe Haven?

Suatu aset dikatakan safe haven yaitu ketika terjadi gejolak atau ketidakpastian dalam pasar finansial maka aset tersebut dianggap tidak berkaitan atau tidak memiliki hubungan negatif dengan aset atau portofolio investasi lainnya.

Diharapkan dapat bertahan atau bahkan nilainya dapat meningkat ketika terjadi gejolak pasar atau ketika aset investasi lain tengah menurun.

Di tengah krisis, investor akan cenderung memilih aset safe haven untuk melindungi diri dari kerugian.

Mengapa emas disebut aset Safe Haven?

Emas disebut sebagai aset safe haven disebabkan oleh beberapa hal seperti :

  • Emas tidak berisiko kehilangan nilainya di tengah gejolak pasar keuangan
    Emas dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau “store of value”. Emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga, kebijakan moneter atau fiskal lainnya yang ditetapkan oleh bank sentral ataupun pemerintah.
  • Emas dalam portfolio investasi dapat mengurangi kerugian saat pasar saham anjlok
    Saat pasar saham anjlok, sejumlah analis cenderung menyarankan untuk beralih ke emas. Emas dinilai mampu melindungi aset dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama.
  • Emas merupakan alat pertukaran dan medium pembayaran yang diakui di negara manapun
    Emas memang pernah menjadi nilai tukar sebelum adanya uang kertas maupun logam dalam aktivitas ekonomi. Di masa krisis seperti saat ini, sering kali emas ikut menjadi sorotan.

Ketika krisis virus corona semakin menjadi-jadi sejak bulan Maret lalu, para investor yang tidak mau mengambil risiko pada awalnya berbondong-bondong beralih ke investasi uang tunai.

Emas dianggap sebagai pelindung value yang baik terhadap risiko inflasi karena kenaikan harga barang dan jasa yang cenderung mengikis nilai mata uang.

Dan ketika bank sentral mencetak lebih banyak uang sebagai bagian dari upaya untuk merangsang ekonomi, kepala Global Alokasi Aset di kelompok investasi Invesco Paul Jackson mengatakan beberapa mungkin khawatir ini dapat mengakibatkan inflasi.

Jika ini masalahnya, ini dapat berdampak pada nilai aset lainnya. Sementara itu, “emas dalam jangka waktu yang lama cenderung mempertahankan nilainya secara riil” sehingga dapat dianggap sebagai “perlindungan” terhadap risiko ini.**(RW)

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply