Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, May 2, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Meski Berisiko Dicekal, TikTok Tetap Ingin Rekrut 10.000 Staf di Amerika Serikat

Topcareer.id – TikTok mengumumkan akan merekrut 10.000 staf di Amerika Serikat 9AS) selama tiga tahun ke depan, meskipun ada kemungkinan larangan untuk aplikasi milik China.

Karena popularitas TikTok telah melonjak, jumlah karyawan penuh waktu TikTok di AS telah berubah dari di bawah 500 pada awal tahun menjadi hampir 1.400 hari ini.

“Pada tahun 2020, TikTok menambah tiga kali lipat jumlah karyawan yang bekerja di A.S., dan kami berencana untuk menambah 10.000 pekerjaan di sini selama tiga tahun ke depan,” kata juru bicara TikTok, Selasa (21/7).

Baca Juga: Sekjen PBB: Dunia Hadapi ‘Bencana Generasi’ Bidang Pendidikan

“Ini adalah pekerjaan bergaji baik yang akan membantu kami terus membangun pengalaman yang menyenangkan dan aman dan melindungi privasi komunitas kami,”juru bicara menambahkan.

AS sedang menekan perusahaan teknologi China yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika ketegangan meningkat antara Washington dan Beijing. AS mengatakan pemerintah komunis Presiden Xi Jinping dapat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi China untuk tujuan spionase.

Huawei telah menjadi target nomor satu sejauh ini, Trump melarang peralatan telekomunikasi Huawei dari jaringan di AS dan menjatuhkan sanksi tegas pada perusahaan yang menggunakannya. Namun Huawei membantah semua tuduhan itu.

Sepertinya TikTok bisa menjadi target selanjutnya. Awal bulan ini, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengatakan AS sekarang “mengawasi” pelarangan TikTok, yang dimiliki oleh ByteDance yang bermarkas di Beijing.

Baca Juga: Riset UI: Saat Pandemi, 40% UMKM Baru Gabung ke GoFood

Pemerintah AS telah meluncurkan tinjauan keamanan nasional atas akuisisi ByteDance dari aplikasi Musical.ly yang digabung ke TikTok, Reuters melaporkan pada bulan November. Pemerintah AS dilaporkan khawatir bahwa ByteDance mungkin menyensor konten yang sensitif secara politis dan khawatir tentang bagaimana data pengguna disimpan.

Meskipun begitu, TikTok mengatakan pihaknya berniat untuk terus berkembang di A.S. Dalam upaya menjauhkan diri dari ByteDance dan Beijing, TikTok mempekerjakan seorang CEO Amerika pada bulan Mei yaitu Kevin Mayer, mantan kepala streaming Disney.

Kantor terbesar TikTok di AS adalah di California, New York, Texas, dan Florida. Area utama untuk TikTok di AS meliputi penjualan, moderasi, teknik, dan moderasi konten.

TikTok saat ini sedang berusaha memutuskan di mana menempatkan markas internasionalnya. Kantor terbesar perusahaan berada di Los Angeles tetapi London, Dublin dan Singapura juga telah disebut-sebut sebagai lokasi kantor pusat yang memungkinkan.**(RW)

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply