Topcareer.id – Sebagian besar orang beranggapan bahwa promosi datang setelah lama mengabdikan diri di perusahaan. Semakin banyak waktu yang kamu habiskan di perusahaan semakin besar kemungkinanmu dipromosikan. Apakah begitu?
Bos, manajer atau pimpinan membuat keputusan apakah kamu dipromosikan atau tidak bukan berdasarkan berapa lama kamu berada di perusahaan. Ya, mungkin itu sebagian dari faktor pendukung atas promosi, tapi ingat masih ada banyak variable lainnya. Berikut beberapa hal lainnya yang dicari manajer dalam promosi karyawan, seperti dalam laman Medium.
1. Seberapa sering kamu inisiatif dan seberapa banyak?
Promosi berarti tanda bagimu untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab. Lebih banyak tanggung jawab tidak berarti kamu dapat memerintah orang seenaknya. Lebih banyak tanggung jawab berarti bahwa ketika ada kesalahan, kamulah yang salah dan bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
Baca Juga: Perempuan yang Dapat Promosi Kerja Lebih Rentan Cerai
Promosi didasarkan pada hasil. Yang berarti, jika kamu menginginkan promosi, yang harus kamu lakukan adalah menunjukkan nilaimu seperti apa. Setiap perusahaan memiliki ukuran untuk sukses. Seberapa besar dampak dirimu terhadap tindakan itu? Orang yang inisiatif dan membantu tim mencapai langkah-langkah untuk sukses, lebih cepat dan lebih efektif, dipromosikan.
2. Apa sikapmu dalam mencapai ukuran kesuksesan?
Caramu mencapai prestasi adalah indikator besar yang menentukan nasibmu di perusahaan mana pun. Apakah kamu mengangkat orang lain, dan membantu mereka tampil dengan standar yang lebih tinggi? Atau apakah kamu menjatuhkan orang lain, dan berdampak negatif terhadap moral tim?
Perusahaan adalah sebuah tim, dan satu orang buruk (tidak peduli seberapa berbakatnya) dapat merusak kinerja keseluruhan.
Baca Juga: Pakaian yang Menyiratkan Kamu Siap Raih Promosi Jabatan
3. Apakah kamu akan menyalahgunakan hak kepemimpinan setelah memilikinya?
Dan akhirnya, tidak ada pemimpin perusahaan yang ingin mempromosikan seseorang yang akan menyalahgunakan status baru mereka. Menjadi seorang pemimpin tidak ada hubungannya dengan gelar yang kamu miliki, dan semuanya terkait dengan caramu bekerja.
Para pemimpin tidak ingin orang-orang dengan ego yang tinggi di sekitar mereka. Mereka menginginkan yang sebaliknya. Mereka menginginkan pelaku, ahli strategi, orang-orang yang membuat dampak dan memahami bahwa untuk memimpin secara efektif dengan instruksi, kamu harus terlebih dahulu hidup dengan instruksi itu sendiri.**(RW)