Topcareer.id – Jika kamu berhasil mendapatkan wawancara kerja untuk pekerjaan dalam karier baru, Selamat! Itu adalah tanda pasti bahwa kamu telah membuat surat lamaran perubahan karier dan resume yang baik.
Dan resume kamu telah berhasil menyampaikan bahwa kamu adalah pelamar yang memenuhi syarat serta pengalaman kamu sebelumnya relevan dengan karier baru kamu.
Selama wawancara, lanjutkanlah untuk lebih menjelaskan surat lamaran yang telah kamu kirimkan. Berikut ini tips untuk membantumu dalam menghadapi wawancara untuk perubahan karier yang sukses.
Baca Juga: Enam Trik Perekrut Berikan ‘Ujian’ pada Kandidat Pekerja Saat Wawancara
Mainkan keterampilan serupa
Peralihan karier sebetulnya bukan penyetelan ulang yang sulit. Sebelum wawancara, buat daftar keterampilan yang kamu gunakan di pekerjaan sebelumnya yang akan relevan dengan karier baru kamu. Tinjau deskripsi pekerjaan, dan pertimbangkan di mana kamu memiliki pengalaman yang sesuai. Selama wawancara, jual keterampilan yang dapat ditransfer pada jenis baru kariermu dengan memberikan banyak contoh spesifik. Soft skill, khususnya, selalu dibutuhkan dari satu karier ke karier lain berikutnya. Cari kesamaan antara dua karier berbeda ini secara keseluruhan. Contoh: Jika kamu pernah mengelola kru konstruksi, kamu sebaiknya memfokuskan pada keterampilan manajemen. Atau, jika kamu beralih dari ritel FMCG ke layanan makanan, kamu bisa berfokus pada latar belakang layanan pelanggan yang kuat.
Miliki rencana untuk memperoleh keterampilan baru
Meskipun soft skill sering kali dapat ditransfer, kamu mungkin tidak memiliki beberapa hard skill atau keterampilan khusus pekerjaan yang dibutuhkan dalam peran baru. Pertanyaan ini kemungkinan akan muncul dalam wawancara, jadi pastikan kamu bisa membahas bagaimana kamu akan meningkatkan dan mendapatkan pengalaman ini, baik dengan mengambil kelas kursus, menemukan mentor, atau belajar sendiri secara online. Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk menerapkan rencana untuk mendapatkan pengetahuan dan keahlian bahkan sebelum kamu memiliki pekerjaan itu. Satu catatan peringatan: Lebih baik terus terang tentang area di mana kamu tidak memiliki pengalaman daripada menjadi tidak jelas atau bohong. Ingatlah, tidak ada kandidat manapun yang memiliki semua keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Jadi tidak masalah untuk memiliki beberapa celah.
Baca Juga: Begini Jawaban Saat Wawancara Kerja, Mengapa Kamu Dipecat
Tunjukkan fleksibilitas
Tidak semua orang menangani perubahan dengan baik. Perusahaan hanya akan mengambil kesempatan pada beberapa yang baru di lapangan jika mereka yakin kandidat dapat beradaptasi dengan alur kerja, prioritas, dan tanggung jawab baru. Selama wawancara, jelaskan bahwa kamu nyaman dengan perubahan dengan menunjukkan momen-momen ketika kamu telah berhasil menghadapi penyesuaian yang tidak terduga, seperti atasan baru, perubahan dalam deskripsi pekerjaan, atau bahkan saat-saat ketika kamu telah menangani masalah di pekerjaanmu sebelumnya.
Tunjukkan keuntungan dari jalur karier lama kamu
Bisa jadi kariermu sebelumnya menawarkan manfaat bagi karier baru dalam bentuk informasi orang dalam atau jaringan koneksi yang bermanfaat. Misalnya, jika kamu beralih dari peran sisi klien ke peran vendor, kamu akan dapat berbagi wawasan dengan perusahaan baru tentang apa yang sebenarnya dicari klien. Jika kamu berpindah dari konten ke publisitas, kamu mungkin dapat membagikan daftar kontak penulis dan editor untuk mempromosikan produk, atau mungkin memiliki wawasan tentang promosi mana yang paling baik diterima.
Bersiaplah untuk menjelaskan mengapa mengubah karier
Cobalah untuk membingkai langkah kamu sebagai sesuatu yang logis, kembangkan narasi yang menyampaikan mengapa kamu melakukan langkah perubahan karier ini. Tujuanmu adalah untuk menyampaikan bahwa kamu tidak bertingkah, dan tidak akan berusaha untuk beralih karir lagi. Pengusaha sangat ingin mempekerjakan kandidat yang akan bertahan lama. Berikan penekanan pada kualitas dan sampaikan apa yang membuatmu merasa bersemangat dan antusias tentang karier baru. Berhati-hatilah untuk tidak bersikap terlalu negatif tentang kariermu sebelumnya. Tidak apa-apa untuk mengatakan bahwa industri sedang menyusut, atau kamu merasa kurangnya peluang yang tersedia, tetapi jangan bicara tentang aspek negatif.**(RW)