Pada bulan Juni, pasar malam kembali beraktivitas di sepanjang jalan-jalan kecil setelah diizinkan buka kembali. Dan sebulan kemudian, di bulan Juli, kehidupan benar-benar mulai kembali normal di sebagian besar wilayah China. Bioskop di sebagian besar tempat diizinkan untuk dibuka kembali, taman, perpustakaan, museum tertentu juga diizinkan untuk dibuka dengan kapasitas setengah dan pertemuan yang lebih besar diberi izin untuk berlangsung.
Saat ini, tampaknya kehidupan telah kembali normal di Wuhan. Gambaran dari para pengunjung pesta yang menghadiri HOHA Water Electrical Musical Festival selama akhir pekan hanya membuktikan poin ini. Penyelenggara bahkan menawarkan tiket untuk turis wanita dengan setengah harga dalam upaya untuk menarik lebih banyak pengunjung.
Taman hiburan Maya Beach Water Park dibuka kembali sejak 25 Juni, tetapi menurut wakil manajer umumnya, taman itu baru mulai mendapatkan lebih banyak pengunjung pada pertengahan Agustus ini.
Baca Juga: Wuhan Kembali Laporkan Kasus Covid-19 usai Sebulan Pulih
Taman tersebut saat ini dikunjungi sekitar 15.000 pengunjung pada akhir pekan, katanya. Di media sosial Tiongkok, beberapa komentator menyatakan keterkejutannya bahwa acara berskala besar itu dibiarkan berlangsung di Wuhan.
Tetapi Wuhan memang belum memiliki kasus virus corona lokal sejak pertengahan Mei, dan sekitar 9,9 juta orang di kota itu telah dites virus tersebut. Sehingga tidak ada larangan untuk pertemuan besar.
Namun, Sanjaya Senanayake, seorang profesor penyakit menular di Universitas Nasional Australia, mengatakan bahwa meski mayoritas penduduk kota telah diuji, masih ada risiko virus ditularkan dari tempat lain.
“Masalahnya adalah kita belum memberantas COVID-19, dan artinya selama tidak diberantas, masih ada risiko terkena, baik dari luar negeri atau di tempat lain,” katanya kepada BBC.
Dia menunjuk pada contoh di Selandia Baru, yang tidak memiliki kasus yang ditularkan secara lokal selama lebih dari tiga bulan – sebelum lonjakan kasus baru dilaporkan awal pekan lalu.
“Sebuah penelitian dari London menunjukkan bahwa sekitar 10-20% orang dengan Covid-19 bertanggung jawab atas sekitar 80% kasus,” katanya.
Sementara itu, virus terus merajalela di tempat lain. Ada lebih dari 21 juta kasus di seluruh dunia. Negara-negara seperti Korea Selatan yang tampaknya berhasil menahan virus pun menghadapi gelombang kasus baru.
Jadi mungkin seharusnya dibutuhkan waktu yang cukup lama sebelum suatu negara merasa percaya diri untuk mengizinkan acara yang melibatkan keramaian orang.**(RW)