Topcareer.id – Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce China, Alibaba, melihat perubahan serius di dunia. Dalam 30 tahun ke depan, Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan akan melampaui pengetahuan manusia yang bisa menyebabkan hilangnya pekerjaan.
“Gelombang baru akan datang. Pekerjaan akan diambil alih,” kata Jack Ma. “Beberapa orang, yang mau mengejar impian bersama gelombang, akan lebih sukses.” Tambahnya.
Ia juga menambahkan, bagi mereka yang tertinggal dan enggan mengikuti gelombang perkembangan teknologi akan gagal dan mendapat masa depan yang menyakitkan.
Inti dari era baru teknologi yang dekat dengan kecepatan adalah data. Menurut proyeksinya untuk pasar kerja masa depan, keterampilan yang terkait dengan data dan analisisnya akan menjadi sangat berharga.
Baca Juga: Biar Paham, Ini Perbedaan Data Analyst dan Data Scientist
“Dunia akan menjadi data, saya pikir ini hanyalah awal dari periode data.” kata Jack Ma.
Alibaba menyimpan data yang luar biasa banyaknya tentang pelanggannya, banyak di antaranya mengunjungi situs web tersebut beberapa kali sehari. Informasi yang banyak itu telah membuka matanya tentang seperti apa dunia ini dalam beberapa dekade mendatang.
“Kami pikir data akan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia di masa depan,” katanya. “Besok [dengan Internet of things], semuanya akan terhubung.”
Jack Ma bukanlah satu-satunya pemimpin bisnis yang menekankan pentingnya keterampilan analitis. CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, pendiri dan futuris Microsoft, Bill Gates, mereka mengatakan kemampuan untuk memanfaatkan informasi data akan sangat berguna di masa depan.
Eric Schmidt, ketua Dewan Penasihat Inovasi Departemen Pertahanan AS, Jonathan Rosenberg, penasihat perusahaan induk Google Alphabet dan Larry Page Co-founder Google, setuju dengan Jack Ma bahwa analisis data adalah keterampilan terbaik yang harus dipelajari lebih lanjut oleh para profesional muda.**(RW)
