Topcareer.id – Dalam studi Carnegie Mellon, para peneliti mendemonstrasikan bagaimana orang-orang dengan pasangan yang suportif cenderung membuat keputusan yang lebih berani, yang mengarahkan mereka untuk mengejar kesempatan yang lebih besar. Definisi dari seorang pengusaha.
Mengutip laman Inc, peneliti bekerja dengan 163 pasangan menikah. Dalam setiap kasus, salah satu anggota pasangan diberi pilihan antara mengerjakan teka-teki atau bersaing memperebutkan hadiah. Kemudian peneliti mengamati interaksi pasangan tersebut.
Subjek yang pasangannya meyakinkan mereka dan mendorong mereka untuk mengambil kesempatan memang lebih mungkin untuk bersaing memperebutkan hadiah. Mereka yang memiliki pasangan yang mengecilkan hati, yang ragu akan menang, lebih mungkin memilih mengerjakan teka-teki.
Tampaknya tidak terlalu mendalam untuk dicatat bahwa orang yang pasangannya mendorong mereka untuk mengambil risiko lebih bersedia mengambil risiko. Tapi dinamika itu berlanjut di luar eksperimen pada tindak lanjut enam bulan.
Baca juga: Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menikahi Duda
“Laporan yang diterima mereka (yang memilih mengambil kesempatan pada tugas yang lebih menantang), memiliki lebih banyak pertumbuhan pribadi, kebahagiaan, kesejahteraan psikologis, dan hubungan yang lebih baik,” menurut pernyataan dari Carnegie Mellon.
Tampaknya eksperimen tersebut mengungkapkan pola dalam hubungan ini. Para suami dan istri yang mendorong pasangan mereka untuk mengejar kesempatan yang lebih besar dengan bersaing memperebutkan hadiah, membawa sikap yang sama ke area lain dalam hubungan.
Secara khusus, mereka mendorong pasangan mereka untuk mengejar peluang dalam kehidupan kerja mereka. Dan pasangan-pasangan itu mendapat manfaat dari dorongan itu, mengejar peluang yang lebih besar, dan sebagai hasilnya umumnya lebih sukses.
“Orang lain yang signifikan dapat membantumu berkembang melalui merangkul peluang hidup. Atau mereka dapat menghalangi kemampuanmu untuk berkembang, dengan memperkecil kemungkinan mengejar peluang untuk tumbuh,” kata Brooke Feeney, profesor psikologi di Carnegie Mellon dan penulis utama studi tersebut.**(Feb)